Front Nusra Akan Terapkan Hukum Syariah Islam di Idlib

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 02 Apr 2015 13:49 WIB
Front Nusra yang berafiliasi dengan al-Qaidah mengumumkan mereka akan menerapkan hukum Syariah Islam di Kota Idlib yang berhasil mereka rebut.
Berhasil mengusai Idlib bersama dengan kelompok pemberontak lainnya, Front Nusra menyatakan tidak akan berusaha memonopoli kekuasaan di wilayah tersebut. (Reuters/Khalil Ashawi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan afiliasi al-Qaidah, Jabhat al-Nusra, atau Front Nusra mengumumkan bahwa mereka akan menerapkan hukum Syariah Islam di kota Idlib yang berhasil mereka rebut dari tangan pemerintah Suriah bersama dengan sejumlah aliansi Islam garis keras lainnya pada akhir pekan lalu.

Diberitakan Reuters, pemimpin Front Nusra, Abu Mohamad al-Golani, menyatakan penduduk kota Idlib yang terletak di sebelah barat laut Suriah akan diperlakukan dengan baik oleh para pejuangnya dan sejumlah kelompok lainnya.

"Kami salut dengan penduduk Idlib yang tetap berdiri tegak bersama dengan anak-anak mereka, para mujahidin...dan Insya Allah mereka akan menikmati keadilan syariah, yang akan menjaga agama mereka dan darah mereka," kata Golani dalam rekaman audio yang diunggah Front Nusra secara daring, dikutip dari Reuters, Rabu (1/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun demikian, Golani menyatakan Front Nusra tidak akan berusaha untuk memonopoli kekuasaan di wilayah tersebut.

Idlib, yang merupakan ibu kota provinsi Idlib, merupakan daerah kedua di Suriah yang dikuasai pemberontak Islam garis keras, setelah Raqqa dikuasai oleh ISIS.

Front Nusra sempat bertempur dengan ISIS dan kelompok garis keras lainnya, Ahrar al-Sham, yang menguasai daerah yang berjarak 30 km dari perbatasan Turki setelah empat hari bertempur dengan pasukan pemerintah.

Pengaruh Front Nusra telah berkembang hingga ke wilayah barat laut Suriah mengalahkan setidaknya dua kelompok pemberontak yang didukung Barat dalam beberapa bulan terakhir.

Golani menegaskan pengambilalihan Idlib menunjukkan bahwa mencari dukungan dari Barat dan kekuatan regional merupakan "ilusi" belaka.

Golani menyerukan persatuan di antara kelompok militan lainnya yang berada Idlib sembari mengimbau bahwa sengketa di antara mereka harus diselesaikan melalui pengadilan Islam.

Golani juga mengimbau perlindungan terhadap fasilitas publik di kota tersebut.

"Kami sebagai Front Nusra mengkonfirmasi bahwa kami tidak berusaha untuk memerintah kota atau memonopoli kota ini tanpa faksi lainnya," katanya.

Golani juga mendesak agar penduduk kota kembali bekerja seperti sedia kala, termasuk para pekerja di sektor penting, seperti makanan dan jaringan listrik.

Idlib, kota yang kini dihuni oleh ratusan ribu pengungsi dari berbagai wilayah Suriah, terletak dekat dengan jalan bebas hambatan strategis yang menghubungkan Damaskus dan Aleppo dan provinsi Latakia, basis kekuatan Presiden Bashar al-Assad.

Rekaman video yang diunggah sebelumnya oleh Front Nusra memperlihatkan puluhan pejuang di jalan-jalan yang menurut suara dalam video itu sebagai kota Idlib.

Para pakar menyebut mereka sebagai Tentara Fatah, yang merujuk pada kemenangan yang menyebarkan Islam di Timur Tengah pada abad ketujuh. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER