RI Bantu Evakuasi Warga Singapura dan Filipina dari Yaman

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 02 Apr 2015 14:48 WIB
Hari ini, Kamis (2/4), pemerintah akan mengevakuasi 98 WNI dan 10 warga Singapura dan Filipina dari Yaman yang sedang berkecamuk.
Hari ini, Kamis (2/4), pemerintah akan mengevakuasi 98 WNI dan 10 warga Singapura dan Filipina dari Yaman yang sedang berkecamuk. (Reuters/Mohamed al-Sayaghi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah kecamuk perang, evakuasi warga negara Indonesia di Yaman terus berlangsung. Hari ini, Kamis (2/4), pemerintah akan mengevakuasi 98 WNI dari Aden, Yaman, ke Djibouti, dan bersama mereka, juga warga Singapura dan Filipina.

"Ada 98 WNI di Aden akan dievakuasi menggunakan kapal menuju Djibouti. Kapal sudah mendekat ke Aden. Siang ini akan ke Djibouti untuk kemudian diterbangkan ke Indonesia," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Arrmanatha Christiawan Nasir, dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (2/4).

Tak hanya WNI, kapal sewaan tersebut juga mengangkut sekitar 10 warga Filipina dan Singapura.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka menghubungi, minta bantuan ikut angkut warga mereka. Jadi, mereka ikut," kata Tata, demikian sapaan akrab Arrmanatha.

Upaya evakuasi ini dikoordinasikan langsung oleh Menlu Indonesia, Retno LP Marsudi. Sebelumnya, Retno juga sudah menghubungi Menlu India mengingat salah satu kapal negaranya sedang bersandar di laut dekat Aden.

"Menlu India sudah dihubungi, tapi waktu ditelepon, kapalnya baru saja berangkat dari Aden dan tidak mungkin kembali. Oleh karena itu, kami sewa kapal," kata Tata.

Namun, Tata menegaskan bahwa India sudah bersedia untuk membantu upaya evakuasi.

Sementara itu, pagi ini sebanyak 262 orang sudah berhasil dievakuasi dari al-Hudaidah, Yaman, ke Jizan, Arab Saudi. Dua warga negara Thailand juga ikut serta dalam rombongan pertama yang berhasil dievakuasi sejak serangan udara Arab Saudi bersama negara sekutunya.

BACA: Ratusan WNI Berhasil Dievakuasi dari Yaman

Tak hanya itu, pemerintah juga mengirimkan dua tim intensifikasi evakuasi WNI ke Yaman. Salah satu tim yang terdiri dari Kemlu, Polri, TNI AU, dan BIN sudah berangkat menuju pusat perang di wilayah barat Yaman, yaitu sekitar Sanaa. Mereka akan mengintensifkan evakuasi warga yang masih tersisa di wilayah rawan ke tempat yang lebih aman.

Satu tim lagi akan berangkat malam ini menuju Salalah di Oman yang berbatasan dengan sebelah timur Yaman. Konsentrasi terbesar WNI memang ada di wilayah ini, yaitu sekitar 2.600 orang. Tim ini akan membantu evakuasi dari safe house di Hadhramaut menuju Salalah, Oman.

Kendati situasi semakin genting, masih banyak WNI yang menolak dievakuasi lantaran menganggap wilayah tempatnya tinggal masih aman. Kini, masih ada tiga ribuan warga bermukim di Yaman. Pemerintah terus mendorong agar warga mau dievakuasi.

"Keadaan terus berkembang. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok mungkin bisa lebih parah. Kami sudah berkomunikasi dengan para pemuka agama di sana juga untuk meyakinkan mereka agar mau dievakuasi," papar Tata.

Yaman semakin berkobar saat koalisi serangan udara di bawah komando  Arab Saudi melancarkan serangan guna memukul mundur pemberontak Syiah Houthi yang mulai menguasai Aden, benteng terakhir Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Saudi memulai serangan para Rabu (25/3) malam dan Hadi telah angkat kaki dari negaranya pada Kamis. Ia kini berada di Riyadh. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER