Menyimpan Lukisan yang Dicuri Nazi, Museum California Digugat

CNN Indonesia
Jumat, 03 Apr 2015 11:44 WIB
Museum di California yang memamerkan lukisan "Adam and Eve" dari abad ke-16 digugat oleh wanita yang mengaku memilikinya sebelum dicuri Nazi.
Museum di California yang memamerkan lukisan "Adam and Eve" dari abad ke-16 digugat oleh wanita yang mengaku keluarganya memiliki lukisan itu sebelum dicuri Nazi pada 1940an. (Dok. Wikiemdia Commons/Sailko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang hakim federal Los Angeles pada Kamis menolak pengajuan Museum Norton Simon untuk memberhentikan gugatan oleh seorang wanita yang meminta dikembalikannya lukisan "Adam and Eve" dari abad ke-16 yang telah dijarah oleh Nazi pada Perang Dunia II.

Hakim Distrik AS John Walter menolak argumen oleh museum Pasadena, California yang menyimpan lukisan seniman Renaissance Jerman, Lucas Cranach the Elder, sejak 1971. Marei von Saher, mengguggat mereka beberapa dekade terlambat.

"Barang properti curian tetaplah curian, tidak peduli berapa tahun lewat sejak tanggal pencurian," tulis Walter. "Penggugat, yang keluarganya menderita kekejaman mengerikan di tangan Nazi, sekarang akan memiliki kesempatan untuk mengejar manfaat dari klaim mereka.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Norton Simon Art Foundation, yang banyak dari koleksinya ditempatkan di museum, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "tetap yakin bahwa badannya memegang kepemilikan yang lengkap dan tepat untuk (lukisan) Adam and Eve,” dan akan terus mengejar "semua pilihan hukum yang tepat".

Lawrence Kaye, seorang pengacara untuk von Saher, mengatakan kliennya "senang" dengan keputusan tersebut.

Von Saher adalah pewaris satu-satunya dari ayah mertuanya,  seorang pedagang seni Yahudi, Jacques Goudstikker, yang telah meninggalkan barang-barangnya ketika ia melarikan diri dari Belanda pada 1940.

Barang-barang itu kemudian diakuisisi oleh Hermann Göring Reichsmarschall, pentolan Nazi.

Namun museum berpendapat bahwa kesempatan von Saher untuk mengklaim lukisan itu berakhir pada 1950an karena janda Goudstikker, Desi, mengetahui bahwa pemerintah Belanda memiliki barang-barang suaminya setelah perang berakhir.

Walter, bagaimanapun, mengatakan bahwa tenggat waktu bisa dimulai lagi ketika von Saher mengetahui pada Oktober 2000 bahwa museum itu menampilkan Cranachs.

“Badan Legislatif menetapkan bahwa penting untuk korban yang barang seninya dicuri untuk memiliki kesempatan mengejar klaim mereka," tulisnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER