Jakarta, CNN Indonesia -- Satu per satu fakta soal kopilot pesawat naas Germanwings mulai terungkap. Dalam penyelidikan terbaru, Andreas Lubitz dilaporkan membohongi dokter yang merawatnya.
Diberitakan Reuters, Kamis (2/3), penyidik mengatakan pada harian Jerman, Bild, bahwa Lubitz mengatakan pada dokter bahwa dia sedang cuti kerja, padahal pria 27 tahun itu aktif masih menerbangkan pesawat komersial.
Saat itu, Lubitz tengah menjalani rawat jalan untuk penyakit ablasio retina yang dideritanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau Lubitz memberikan informasi soal profesinya sebagai pilot di Germanwings pada dokter, namun dia sengaja menutupi bahwa dia masih aktif bekerja.
Bild menuliskan bahwa dokumen yang mereka terima dari penyidik juga mengungkapkan bahwa Lubitz pernah mengalami kecelakaan mobil pada akhir 2014. Lubitz terluka saat kantung udara terbuka. Masalah penglihatannya muncul usai insiden ini.
Penyidik masih coba mencari tahu motif tindakan Lubitz yang menabrakkan pesawat Airbus A320 ke lereng pegunungan Alpen, menewaskan 150 orang di dalamnya. Pada kotak hitam pesawat diketahui bahwa Lubitz mengunci kapten pilot di luar kokpit.
Catatan medis Lubitz juga menunjukkan bahwa pria Jerman itu tengah menjalani pengobatan untuk penyakit depresi, gangguan keresahan dan serangan panik. Dia juga sedang mengonsumsi obat-obat antidepresan dan penenang seperti Lorazepam.
Perusahaan induk Germanwings, Lufthansa, mengungkapkan bahwa berbagai penyakit mental ini pernah diberitahukan sendiri oleh Lubitz saat dia menjalani pelatihan pilot tahun 2009.
Temuan penyidik ini bertentangan dengan pernyataan Lufthansa yang mengatakan bahwa Lubitz 100 persen siap terbang, dengan menunjukkan riwayat pelatihan dan tes medis.
Penyidik di kota Duesseldorf, Jerman, menemukan fakta bahwa Lubitz memiliki kecenderungan untuk bunuh diri akibat depresi yang dideritanya. mereka juga menemukan robekan surat sakit di tong sampah dalam apartemen Lubitz di kota itu.
(stu)