Kopilot Germanwings Sering Cari Tahu soal Bunuh Diri

Rizky Sekar Afrisia & Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 02 Apr 2015 22:35 WIB
Pada 16 hingga 23 Maret 2015, kopilot yang menabrakkan Germanwings ke pegunungan Alpen mencari tahu soal bunuh diri dan pintu kokpit lewat komputernya.
Sampai sehari sebelum menabrakkan pesawat, kopilot Germanwings mencari tahu soal bunuh diri dari komputernya. (REUTERS/Srdjan Zivulovic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kotak hitam kedua dari pesawat Germanwings yang menghantam pegunungan Alpen pekan lalu, sudah ditemukan. Itu disampaikan kepolisian Perancis pada Kamis (2/4), seperti diberitakan Reuters. Namun, apa yang ada di dalam kotak hitam itu belum bisa disebarkan pada publik.

Brice Robin, pihak berwenang dari Marseille yang berkepentingan dalam kasus ini mengatakan, konferensi pers soal kotak hitam kedua itu baru akan dilangsungkan nanti.

Investigator Perancis yang berwenang menguraikan sandi dari informasi di dalam kotak hitam itu juga belum bersedia memberi komentar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang jelas, kotak hitam itu akan berisi data yang terekam selama penerbangan, termasuk apa pun yang dikatakan pilot. Jika masih utuh, data itu bisa menjadi bukti penting yang merekam detik-detik jatuhnya pesawat.

Diberitakan, pesawat Airbus A320 itu sengaja ditabrakkan oleh kopilot Andreas Lubitz ke pegunungan Alpen. Belum diketahui apa motif Lubitz melakukannya. Berbagai spekulasi muncul, mulai penyakit mata sampai depresi.

Berencana bunuh diri

Sementara itu, kejaksaan negeri Jerman mengatakan dalam kesempatan yang berbeda, sebelum menabrakkan pesawat ke pegunungan Alpen Lubitz memang telah berencana bunuh diri. Ia bahkan mencari tahu caranya.

Jaksa di Duesseldorf mengatakan pada Reuters, beberapa waktu sebelum menabrakkan pesawat Lubitz mencari informasi melalui komputer, tentang cara-cara bunuh diri. Komputer itu ditemukan di rumahnya saat penggeledahan.

Dari komputer itu, diketahui juga Lubitz telah mencari informasi tentang pintu kokpit dan tindakan pencegahan keamanan yang berkenaan dengannya. Pencarian itu dilakukan sejak tanggal 16 hingga 23 Maret lalu. Lubitz menabrakkan pesawat pada 24 Maret 2015.

"Setidaknya satu hari, orang itu menghabiskan beberapa menit mencari hal-hal yang berhubungan dengan pintu kokpit dan pencegahan keamanannya," ujar jaksa penyidik.

(rsa/rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER