Rolling Stone Terancam Jeratan Hukum atas Artikel Perkosaan

Windratie | CNN Indonesia
Selasa, 07 Apr 2015 02:41 WIB
Kelompok persaudaraan itu belum membuat keputusan resmi tentang waktu pengajuan gugatan, kata seorang juru bicara Phi Kappa Psi.
Kelompok persaudaraan Phi Kappa Psi Universitas Virgnia mengatakan, mereka sedang melayangkan gugatan terhadap majalah Rolling Stone terkait artikel berjudul Rape on Campus. (Getty Images/ Charles Gallay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok persaudaraan Phi Kappa Psi Universitas Virgnia mengatakan, mereka sedang melayangkan gugatan terhadap majalah Rolling Stone terkait artikel berjudul Rape on Campus atau Perkosaan di Kampus yang telah dicabut.

“Setelah 130 hari hidup di bawah awan kecurigaan akibat pelaporan sembrono majalah Rolling Stone, hari ini Phi Kappa Psi mengumumkan rencana untuk mengejar semua tindakan hukum terhadap majalah itu,” kata kelompok persaudaraan tersebut dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari laman CNN, Selasa (7/4).

Namun, kelompok persaudaraan itu belum membuat keputusan resmi tentang waktu pengajuan gugatan, kata seorang juru bicara Phi Kappa Psi. Pengumuman tersebut muncul satu hari setelah majalah Rolling Stone menerbitkan ulasan eksternal bersifat mengecam pada proses editorial yang dipublikasikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artikel di dalam Majalah Rolling Stone menuduh jika seorang mahasiswa baru bernama Jackie telah diperkosa pada saat pesta persaudaran Phi Kappa Psi pada September 2012 silam.

Tak lama setelah artikel dicetak November lalu, terdapat kontradiksi dan ketidaksesuaian dalam akun Jackie yang muncul. Kelompok persaudaraan tersebut datang, membantah jika pesta bahkan tidak terjadi di malam peristiwa pemerkosaan yang dituduhkan.

Pada Desember tahun lalu, majalah itu melayangkan permintaan maaf. Mereka meminta sekolah Jurnalistik Universitas Columbia meninjau kesalahan artikel yang dimaksud. Salah satu kesimpulan utama universitas itu, penulis artikel Sabrina Rubin Erdely dan editornya seharusnya jauh lebih terbuka dalam melakukan klarifikasi dengan Phi Kappa Psi.


Jika Majalah Rolling Stone memberikan kesempatan meninjau tuduhan secara rinci kepada kelompok persaudaraan itu, ketidakcocokan fakta yang dilaporkan oleh kelompok persaudaraan menyebabkan Erderly dan editornya mencoba memverifikasi akun Jackie lebih saksama, kata pernyataan tersebut.

Pernyataan tersebut menjelaskan, “Tidak ada satupun editor yang pernah mendiskusikannya dengan Erderly, (tentang) apakah pengurus kelompok persaudaraan telah memberikan cukup detail tentang dakwaan. Dia tidak pernah mengangkat topik tersebut dengan editornya.”

Dalam pernyataannya pada Senin (6/4), Stephen Scipione, ketua Phi Kappa Psi berkata, “Jenis laporan ini memberikan contoh menyedihkan atas penurunan standar jurnalistik yang serius.”

Banyak orang mengancam dengan tuduhan pencemaran nama baik, dan tidak menindaklanjuti dengan gugatan,” kata analis hukum HLN Joey Jackson.  “Dalam hal ini, sulit mengatakan tidak ada cedera reputasi nyata yang dikenali. Kisah ini hadir seperti virus. Semua orang membicarakannya.”

(win/win)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER