Jakarta, CNN Indonesia -- Padamnya listrik di Washington DC, Amerika Serikat, pada Selasa (7/4) menggegerkan seisi kota. Pasalnya, beberapa kantor pemerintahan, termasuk Gedung Putih dan Kantor Kementerian Dalam Negeri, terkena dampaknya sehingga gelap gulita menyelimuti gedung selama beberapa saat.
Seperti dilansir Reuters, beberapa ruangan kantor di Gedung Putih langsung gelap gulita saat listrik padam sekitar pukul 12.45 waktu setempat. Namun, Presiden Barrack Obama yang sedang berada di Ruang Oval tidak menyadari dampak padamnya listrik tersebut.
"Semuanya secara perlahan kembali menjadi normal di Kompleks Gedung Putih," ujar Juru Bicara Gedung Putih, Josh Earnest. Ia juga memastikan bahwa listrik penyokong sudah segera dialirkan di Gedung Putih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, jumpa pers rutin di Kantor Kementerian Dalam Negeri sempat terganggu lantaran lampu tiba-tiba padam dan ruangan gelap. Namun, konferensi pers tersebut tetap berjalan meskipun Juru Bicara Kemendagri AS, Marie Harf, harus menyalakan lampu telepon genggamnya saat menjawab pertanyaan wartawan.
Seorang jurnalis bernama Alex Mallin mengunggah foto keadaan jumpa pers tersebut melalui akun Twitter pribadinya. "Marie Harf menyalakan lampu telepon genggamnya ke arah jurnalis yang melemparkan pertanyaan di sini," kicaunya.
Di luar gedung, para pengunjung museum berhamburan keluar ketika lampu tiba-tiba redup.
Rumor pun merebak mengatakan bahwa pemadaman dilakukan sengaja sebagai bentuk teror. Namun, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menyatakan tidak ada indikasi bahwa ini adalah aktivitas kejahatan.
"Saat ini, tidak ada indikasi bahwa pemadaman ini adalah hasil dari tindakan kejahatan," kata seorang pejabar Departemen Keamanan Dalam Negeri AS kepada Reuters.
Setelah melakukan penelusuran, diketahui bahwa insiden ini dipicu oleh masalah di stasiun listrik di Maryland di selatan Washington.
(stu/stu)