Tweet Hillary Clinton Bikin Berang Tiongkok

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 08 Apr 2015 11:07 WIB
Clinton mengkritik penahanan lima aktivis wanita di Tiongkok. Politisi yang terkenal aktif menyuarakan hak-hak wanita mengecam tindakan itu melalui Twitter.
Clinton mengkritik penahanan lima aktivis wanita di Tiongkok. Politisi yang terkenal aktif menyuarakan hak-hak wanita mengecam tindakan itu melalui Twitter. (Reuters/Carlo Allegri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Tiongkok berang dan mengeluarkan pernyataan keras menyusul tweet yang dikeluarkan politisi Amerika Serikat Hillary Clinton. Di akun Twitternya, Clinton mengkritik penangkapan para aktivis wanita saat tengah berdemo di Tiongkok.

Diberitakan Reuters, Selasa (7/3), Clinton dalam akun Twitternya mengomentari penangkapan para aktivis wanita yang diberitakan The New York Times Senin lalu.

Saat itu, lima wanita tengah menggelar aksi pada Hari Wanita Internasional 8 Maret lalu, menentang pelecehan dalam transportasi publik, membawa poster dan stiker bertuliskan "hentikan pelecehan seksual" dan mendesak polisi menahan para pelakunya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelima wanita ini lantas ditahan polisi karena dianggap "membuat masalah dan memicu perkelahian". Atas tuduhan ini, kelimanya terancam hukuman penjara hingga maksimal lima tahun. (Baca: Berencana Luncurkan Demo, Lima Feminis Tiongkok Ditahan)



Clinton yang terkenal aktif menyuarakan hak-hak wanita mengecam tindakan itu melalui Twitter.

"Penahanan aktivis wanita di Tiongkok harus dihentikan, hal ini tidak bisa dibenarkan," tulis politisi dari Partai Demokrat ini.

Sebelumnya seruan pembebasan kelima wanita tersebut juga disampaikan oleh duta besar Inggris dan AS di PBB. Namun Tiongkok baru bereaksi setelah Clinton melontarkan tweet tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying mengatakan bahwa ini adalah masalah dalam negeri mereka, bukan urusan negara lain.

"Tiongkok adalah negara hukum. Departemen terkait akan mengatasi kasus ini berdasarkan hukum. Kami berharap tokoh publik di negara lain bisa menghargai kedaulatan dan kebebasan hukum di Tiongkok," ujar Hua.

Pemerintahan Xi Jinping di Tiongkok telah menahan ratusan aktivis dalam dua tahun terakhir. Aktivis mengatakan, ini adalah pengekangan terparah terhadap kebebasan berekspresi di Tiongkok dalam dua dekade.

Clinton yang diprediksi akan maju mencalonkan diri dalam pemilu presiden AS 2016 terkenal kerap mengecam pelanggaran HAM di Tiongkok. Pada 2012, dia bersitegang dengan Tiongkok terkait aktivis HAM buta Chen Guangcheng yang kini mendapat suaka di AS. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER