Setidaknya 800 Ribu Anak Terusir Akibat Konflik di Nigeria

CNN Indonesia
Senin, 13 Apr 2015 19:15 WIB
UNICEF, melaporkan setidaknya 800 ribu anak terusir dari berbagai desa di Nigeria dalam satu tahun terakhir akibat konflik yang tak juga berakhir.
Anak-anak di Nigeria terpaksa tunduk kepada tindakan kriminal kelompok radikal, seperti pelecehan seksual, perkawinan paksa, penculikan maupun pembunuhan. (Reuters/Emmanuel Braun)
Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNNIndonesia.com
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Perlindungan Anak PBB, UNICEF, melaporkan pada Senin (13/4) bahwa setidaknya 800 ribu anak terusir dari berbagai desa di Nigeria dalam satu tahun terakhir akibat konflik yang melanda negara tersebut.

Dilansir dari Sputnik, laporan UNICEF yang berjudul "Missing Childhood" menunjukkan bahwa jumlah tersebut merupakan peningkatan sebesar hampir dua kali lipat dibanding laporan tahun 2014.

Nigeria, bersama dengan tiga negara tetangga, yaitu Niger, Chad dan Kamerun, saat ini tengah berperang melawan kelompok ekstremis Boko Haram, yang bertujuan untuk mendirikan negara Islam di negara mayoritas penganut Kristiani ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Boko Haram, yang berarti "pendidikan Barat haram" memulai serangan besar-besaran di timur laut Nigeria pada 2009. Sejak itu, ribuan warga menjadi korban ledakan, pembantaian, penculikan dan pemerkosaan.

Laporan yang diluncurkan UNICEF ini menggarisbawahi keadaan anak-anak Nigeria yang berada "dalam bahaya yang kritis" seiring dengan meningkatnya krisis kemanusiaan. (Baca juga: Butuh Rp 2,2 Triliun untuk Bantu Pengungsi Korban Boko Haram)

Pemberontakan Boko Haram yang tak kunjung usai di sejumlah daerah di Nigeria menjadikan banyak anak tak dapat mengakses kebutuhan dasar, kesehatan, pendidikan dan pelayanan sosial.

Menurut laporan tersebut, anak-anak di Nigeria terpaksa tunduk kepada tindakan kriminal kelompok radikal, seperti pelecehan seksual, perkawinan paksa, penculikan maupun pembunuhan. (Baca juga: Menyamar Sebagai Pengkhotbah, Boko Haram Tewaskan 24 Orang)

Tak jarang, anak-anak juga dimanfaatkan sebagai pembawa bom bunuh diri maupun menjadi tentara anak yang terpaksa mengangkat senjata untuk bertahan hidup.

Menurut perkiraan PBB, serangan Boko Haram di Nigeria telah menewaskan sedikitnya 15 ribu sejak permata kali meluncurkan serangan tahun 2009. Human Rights Watch (HRW) memperkirakan kelompok penyebar teror ini telah menewaskan sedikitnya 1.000 orang sejak awal tahun ini.

Nigeria merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Afrika. Kendati perekonomian meningkat Nigeria meningkat 7 persen, namun popularitas pemerintahan sebelumnya yang dipimpin Goodluck Jonathan, anjlok akibat hilangnya miliaran dolar pemasukan di sektor minyak dan meningkatnya kekerasan terorisme Boko Haram.

Dengan bergulirnya tampu kepemimpinan ke tangan presiden terpilih Muhammadu Buhari, Nigeria berusaha keras untuk membendung aksi pemberontakan di sejumlah wilayah. 

Boko Haram kini tengah berusaha membentuk kekhalifahan di negara-negara Afrika Barat, dan tak jarang meluncurkan serangan di daerah perbatasan Nigeria, Niger, Chad dan Kamerun.

Menurut Presiden Niger, Mahamadou Issoufou, Boko Haram adalah "musuh terburuk Islam" dan akan dikalahkan karena Muslim Afrika Barat yang menolak aksi kekerasan dan interpretasi keras mereka akan Al-Quran. (ama/ama)
LEBIH BANYAK DARI KOLUMNIS
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER