Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya 24 orang tewas dan sejumlah lainnya terluka ketika kelompok militan Boko Haram melakukan serangan di dekat sebuah masjid di negara bagian Borno timur laut Nigeria pada Senin (6/4). Sumber militer dan saksi mata menyatakan kelompok militan ini menyamar sebagai pengkhotbah untuk meluncurkan serangan.
Saksi mata militer,Simeon Buba menyatakan beberapa anggota Boko Haram tiba di sebuah masjid di desa terpencil Kwajafa pada Minggu malam dengan mengendarai sejumlah mobil. Mereka berkumpul bersama para jemaah dan berpura-pura berdakwah tentang ajaran Islam, sebelum menembaki orang-orang di masjid tersebut.
"Orang-orang tidak tahu anggota Boko Haram datang untuk menyerang karena mereka berbohong dengan mengatakan bahwa mereka datang untuk berkhotbah," kata Buba, ketika dihubungi Reuters, Senin (6/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Boko Haram menembaki mereka dan membunuh banyak orang," kata Buba sembari menambahkan bahwa sejumlah rumah dibakar dalam serangan tersebut.
Korban luka tembak dan luka bakar segera dilarikan ke rumah sakit yang terletak di Kota Biu, negara bagian Borno.
Kelompok militan Boko Haram telah menyebarkan teror di sejumlah daerah di Nigeria dan negara tetangga selama enam tahun terakhir. Dengan mengusung nama yang berarti "pendidikan Barat haram", kelompok militan ini ingin mendirikan negara Islam di Nigeria.
Pemberontakan Boko Haram dianggap sebagai salah satu kegagalan mantan presiden Goodluck Jonathan untuk melindungi warga sipil. Parak menilai, hal ini menjadi faktor dalam kemenangan Presiden Muhammadu Buhari dalam pemilihan umum pekan lalu.
Hingga saat ini, Boko Haram telah menewaskan ribuan orang dan menculik ratusan lainnya.
Kelompok Hak Asasi Manusia atau Human Right Watch menyebutkan bahwa Boko Haram telah menewaskan lebih dari 1.000 warga sipil sepanjang tahun 2014.Boko Haram diketahui juga menculik ratusan gadis dan perempuan untuk dipaksa masuk Islam atau menikah dengan salah satu anggota. Aksi kekerasan Boko haram terhadap warga Nigeria sudah menarik perhatian dunia internasional sejak April tahun lalu. Kala itu, kelompok militan ini menculik lebih dari 200 siswi di Desa Chibok. Nigeria bahu membahu dengan negara tetangga, seperti Chad, Kamerun dan Niger untuk meluncurkan serangan militer terhadap militan ini. Dalam dua bulan terakhir, koalisi militer telah merebut kembali banyak wilayah yang sebelumnya dikuasai Boko Haram.
(ama/ama)