Kekerasan Boko Haram, 800.000 Anak Nigeria Harus Mengungsi

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Selasa, 14 Apr 2015 01:21 WIB
Menurut data dari UNICEF, Senin (13/4), sekitar 800.000 anak-anak sudah dipaksa meninggalkan rumah mereka akibat konflik di Nigeria.
Boko Haram (REUTERS/Joe Penney)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penculikan lebih dari 200 orang siswi di tahun lalu menarik perhatian dunia. Keprihatinan ini menginspirasi timbulnya hastag #BringBackOurGirls, namun kengerian sudah terlanjur menyebar luas bagi anak-anak di Nigeria.

Menurut data dari UNICEF, Senin (13/4), sekitar 800.000 anak-anak sudah dipaksa meninggalkan rumah mereka akibat konflik di timur laut Nigeria, antara Boko Haram, pasukan militer dan kelompok pertahanan diri sipil.

"Jumlah anak-anak yang harus 'lari' demi kelangsungan hidupnya di Nigeria, atau menyeberang ke perbatasan  Chad, Niger, dan Kamerun, meningkat dua kali lipat dalam waktu kurang dari satu tahun," kata UNICEF dilansir dari CNN. Data ini disampaikan UNICEF dalam laporan tentang krisis Nigeria, Missing Childhoods.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain merilis laporan, UNICEF juga meluncurkan kampanye di media sosial dengan hastag #bringbackourchildhood. Kampanye ini dilakukan dengan membagi gambar anak-anak Nigeria, Chad, Niger dan Kamerun. Artwork ini juga bisa dilihat di berbagai jejaring sosial.

Data ini juga menyebutkan bahwa lebih dari 1,5 juta orang sudah meninggalkan rumah mereka karena kekerasan. Sekitar 1,2 juta menyebar ke berbagai wilayah di dalam negeri, sementara sisanya menyeberang ke Kamerun, Chad dan Niger.

Di tahun lalu, 14 April 2014, kelompok Boko Haram menculik anak-anak di sekolah perempuan di Chibok. Dalam insiden ini setidaknya 196 guru dan 314 murid sekolah tewas. Parahnya, hal ini menyebabkan lebih dari 300 gedung sekolah rusak atau hancur.

"Puluhan anak perempuan dan laki-laki telah hilang di Nigeria. Mereka diculik, direkrut oleh kelompok bersenjata, diserang, digunakan sebagai senjata atau terpaksa mengungsi karena kekerasan. Mereka punya hak untuk bisa mendapat masa kecilnya kembali," kata Manuel Fontaine, Direktur Regional UNICEF untuk wilayah barat dan Afrika Tengah.

Bagi kelompok Boko Haram, anak-anak digunakan sebagai koki dan pengintai. "Perempuan muda dan anak-anak perempuan mengalami kawin paksa, kerja paksa dan pemerkosaan."


(chs/chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER