Surat Terbuka Malala untuk Siswi yang Diculik Boko Haram

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 14 Apr 2015 10:40 WIB
Malala Yousafzai merilis sebuah surat terbuka untuk sekitar 300 siswi yang menjadi korban penculikan kelompok militan Boko Haram pada tahun lalu.
Malala Yousafzai merilis sebuah surat terbuka untuk sekitar 300 siswi yang menjadi korban penculikan kelompok militan Boko Haram pada tahun lalu. (Reuters/Luke MacGregor)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peraih penghargaan nobel Malala Yousafzai merilis sebuah surat terbuka untuk sekitar 300 siswi yang menjadi korban penculikan kelompok militan Boko Haram di Nigeria pada Senin (13/4) malam, bertepatan dengan peringatan satu tahun penculikan tersebut.

"Seperti Anda, saya adalah target militan yang tidak ingin anak-anak perempuan bersekolah," tulisnya dalam surat terbuka itu, dilansir dari CNN, Senin (13/4).

Seperti tertulis dalam suratnya, Malala pernah menjadi target kelompok militan. Di negara asalnya, Pakistan, gadis berusia 17 tahun ini selamat dari serangan Taliban setelah menjadi target akibat menulis blog tentang pentingnya mengenyam pendidikan, utamanya bagi anak perempuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam surat tersebut, Malala menyerukan agar pemerintah Nigeria dan masyarakat internasional berupaya lebih keras untuk menyelamatkan para siswi yang diculik dari Desa Chibok tepat setahun lalu, pada 14 April 2014.

Insiden penculikan ini sempat menggemparkan dunia, dan masyarakat internasional meluncurkan kampanye dengan tagar #BringBackOurGirls di media sosial.

Pada Senin (13/4) kemarin, UNICEF melaporkan sebanyak 800 ribu anak terpaksa terusir dari rumah mereka di Nigeria karena serentetan kekerasan yang dilakukan Boko Haram dalam satu tahun terakhir. (Baca juga: Setidaknya 800 Ribu Anak Terusir Akibat Konflik di Nigeria)

Dalam laporan tersebut, UNICEF juga meluncurkan kampanye #BringBackOurChildhood dan menyerukan keadaan yang stabil untuk tempat tinggal anak-anak di Nigeria.

Nigeria merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Afrika. Kendati perekonomian Nigeria meningkat 7 persen pada 2014 lalu, pemasukan di sektor minyak berkurang miliaran dolar karena meningkatnya kekerasan Boko Haram di sejumlan wilayah penghasil minyak.

Boko Haram, yang berarti "pendidikan Barat haram" memulai serangan besar-besaran di timur laut Nigeria pada 2009. Sejak itu, ribuan warga menjadi korban ledakan, pembantaian, penculikan dan pemerkosaan.

Presiden Nigeria yang baru terpilih Muhammadu Buhari, berjanji melakukan segala upaya untuk membebaskan lebih dari 200 siswi yang diculik oleh militan Boko Haram tahun lalu, meski mengakui, belum tentu akan menemukan mereka. (Baca juga: Presiden Nigeria Menjanjikan Upaya Pembebasan Gadis Chibok)

Malala dikagumi secara global sebagai sosok yang pembela perdamaian. Nama Malala bahkan digunakan untuk menamai sebuah asteroid hitam selebar 3.218 meter yang mengorbit Matahari setiap 5,5 tahun di sabuk utama antara Mars dan Jupiter. (Baca juga: Asal-usul Nama Asteroid Malala)

Berikut adalah surat lengkap Malala untuk para siswi yang menjadi korban penculikan Boko Haram:

Untuk saudari saya yang berani, para siswi diculik dari Chibok,

Pada peringatan tahun pertama penculikan ini, saya menulis kepada Anda dengan pesan solidaritas, cinta dan harapan.

Nama saya adalah Malala. Saya adalah seorang gadis Pakistan yang seusia dengan kalian. Saya adalah salah satu dari jutaan orang di seluruh dunia yang selalu berdoa untuk kalian. Kami tidak bisa membayangkan kengerian yang telah kalian alami. Tapi ketahuilah satu hal: Kami tidak akan pernah melupakan kalian. Kalian selalu berada di pikiran kami. Hari ini dan setiap hari, kami mendesak agar pihak berwenang Nigeria dan masyarakat internasional untuk berupaya lebih keras untuk membawa kalian pulang. Kami tidak akan beristirahat sampai kalian telah bersatu kembali dengan keluarga kalian.

Seperti kalian, saya adalah target militan yang tidak ingin anak-anak perempuan untuk bersekolah. Pria-pria bersenjata menembaki saya dan dua teman saya di bus sekolah. Kami bertiga selamat dan kembali ke sekolah. Sekarang kami berbicara atas nama semua anak perempuan tentang hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Kampanye kami akan terus berlanjut hingga kalian dan semua anak perempuan dan laki-laki di seluruh dunia mendapatkan akses pendidikan menengah yang gratis, aman dan berkualitas.

Juli lalu, saya merayakan ulang tahun ke-17 di Nigeria dengan beberapa orang tua dan lima teman sekelas yang lolos penculikan itu. Orang tua kalian berduka. Mereka mencintai kalian, dan mereka merindukan kalian. Ayah dan saya menangis dan turut berdoa bersama orang tua kalian, penderitaan mereka sangat menyentuh hati kami.

Saya dan ayah saya bertemu dengan sejumlah siswa yang berhasil melarikan diri dari serangan tersebut, dan mereka membuat kami terkesima dengan tekad mereka untuk mengatasi tantangan mereka dalam menyelesaikan pendidikan. Ayah saya dan saya berjanji kepada para orang tua dan siswi yang berhasil melarikan diri bahwa kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk membantu mereka.

Saya bertemu dengan (mantan) Presiden Nigeria Goodluck Jonathan dan mendesaknya untuk bekerja lebih keras untuk kebebasan kalian. Saya juga meminta Presiden Jonathan untuk bertemu dengan orang tua kalian dan siswi yang lolos dari penculikan, dan dia melakukannya beberapa hari kemudian.
Pada 14 April 2014 lalu, kelompok militan Boko Haram menculik lebih dari 200 siswi dari desa Chibok di pedalaman Nigeria, salah satunya Daniel Rose, 17 tahun yang terpampang di dalam foto yang diperlihatkan oleh sang ibu. (Reuters/Joe Penney)
Namun, menurut saya, pemimpin Nigeria dan masyarakat internasional belum berupaya cukup keras untuk membantu kalian. Mereka harus melakukan lebih banyak lagi untuk membantu membebaskan kalian. Saya, di antara banyak orang, mendesak mereka untuk memastikan kalian dibebaskan.

Selalu ada alasan untuk harapan dan optimisme. Pasukan Nigeria kini mulai merebut kembali wilayah dan melindungi lebih banyak sekolah. Presiden Nigeria yang baru terpilih, Muhammadu Buhari, telah bersumpah untuk mengupayakan pembebasan kalian dan menjadikannya sebagai prioritas utama, serta berjanji pemerintahnya tidak akan mentolerir kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan.

Kalian akan memiliki kesempatan untuk menerima pendidikan yang Anda inginkan dan pantas. Organisasi The Malala Fund dan organisasi lain menawarkan beasiswa penuh untuk menyelesaikan pendidikan menengah bagi seluruh teman sekelas kalian yang lolos dari penculikan.

Sebagian besar siswi yang lolos dari penculikan menerima beasiswa ini, dan sekarang mereka melanjutkan studi di asrama sekolah yang aman dan dengan dukungan yang mereka butuhkan. Kami berharap suatu hari nanti beasiswa ini dapat dinikmati oleh kalian yang berjumlah 219 siswi, ketika kalian kembali ke rumah.

Ingatlah bahwa suatu hari cobaan tragis yang kalian alami akan berakhir, kalian akan kembali berkumpul dengan keluarga dan teman-teman, dan kalian akan memiliki kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan kalian. Saya berharap hari saya bisa memeluk masing-masing dari kalian, berdoa bersama kalian, dan merayakan kebebasan kalian dengan keluarga. Hingga saat itu terjadi, tetaplah kuat, dan jangan pernah asa. Kalian adalah pahlawan saya.

Saudarimu,

Malala

(ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER