Al-Shabaab Serbu Kantor Pemerintah Somalia, Delapan Tewas

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Selasa, 14 Apr 2015 18:57 WIB
Serangan dimulai dengan serangan bom mobil bunuh diri di gerbang gedung, dilanjutkan dengan penyerbuan ke dalam kantor pemerintah.
Serangan dimulai dengan serangan bom mobil bunuh diri di gerbang gedung, dilanjutkan dengan penyerbuan ke dalam kantor pemerintah. (Ilustrasi/Reuters/Feisal Omar)
Mogadishu, CNN Indonesia -- Kelompok bersenjata al-Shabaab menyerang kantor pemerintahan di ibukota Somalia, Mogadishu, menewaskan delapan orang pada Selasa (14/4).

Diberitakan New York Times, serangan dilakukan ke kantor kompleks Kementerian Pendidikan Tinggi, dimulai dengan serangan bom mobil bunuh diri di gerbang gedung, dilanjutkan dengan penyerbuan ke dalam kantor pemerintah.

"Dua ledakan pertama terjadi, sebuah motor dan mobil meledak, di luar gedung, lalu pasukan bersenjata masuk," kata Mayor Ali Nur, anggota polisi Mogadishu pada Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ali Nur berbicara saat pertempuran masih terjadi di kompleks yang juga memuat Kementerian Mineral tersebut. Sekitar satu setengah jam sejak ledakan pertama, polisi berhasil mengamankan gedung tersebut.

Menurut Kolonel Polisi Hussein Ibrahim, korban terdiri dari pasukan Uni Afrika (UA) dan tentara pemerintah.

"Tentara UA selalu ada di dalam gedung untuk perlindungan, jika tidak ada mereka situasi akan semakin buruk. Sekarang pertempuran berakhir dan gedung telah diamankan," kata Ibrahim.

UA mengirimkan tentara mereka untuk membantu pasukan Somalia melawan al-Shabaab. Pasukan ini sangat diandalkan untuk menjaga gedung-gedung penting dan kantor pemerintah.

Al-Shabaab yang sempat menguasai Mogadishu berhasil diusir dari ibukota Somalia itu pada 2011 berkat kerja pasukan gabungan Uni Afrika. Kendati dipukul mundur, namun kelompok bersenjata ini masih sanggup melakukan serangan di Somalia dan negara tetangga, salah satunya Kenya.

Awal bulan ini, pasukan al-Shabaab menyerang kampus di kota Garissa, Kenya, menewaskan 148 orang. Mereka mengatakan, serangan ini dilakukan untuk menghukum Kenya yang mengirimkan pasukan ke Somalia. (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER