Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar 400 imigran tewas saat berusaha mencapai Itallia ketika perahu mereka terbalik di perairan Mediterania.
Perahu yang membawa sekitar 550 imigran itu terbalik sekitar 24 jam setelah meninggalkan Libya, menurut korban yang berhasil diselamatkan dan dibawa ke pelabuhan Italia pada Selasa (14/4) pagi, menurut lembaga Save the Children.
Tidak jelas kapan kapal itu terbalik, namun mereka yang selamat sebagian besar berasal dari wilayah sub-Sahara Afrika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) yang berbasis di Jenewa, sebelum kejadian ini, tercatat sekitar 500 kematian imigran yang berusaha melintasi Mediterania dari Afrika ke Eropa tahun ini, naik tajam dari angka 47 di periode yang sama pada 2014.
Jumlah kapal yang membawa imigran untuk mencapai Uni Eropa dari Afrika meningkat kembali akhir-akhir ini saat musim semi membuat cuaca di wilayah perairan menjadi lebih aman. Pada Februari, lebih dari 300 imigran tenggelam saat nekad menyeberangi lautan menuju Eropa dalam cuaca dingin dan gelombang tinggi.
Save the Children, IOM dan organisasi kemanusiaan lainnya telah menyerukan Uni Eropa untuk meningkatkan operasi penyelamatan laut sebelum arus migran melambung seperti yang biasanya mereka lakukan di musim panas.
Pada Senin, 2.851 migran yang diselmatkan dalam operasi penyelamatan di Mediterania, setidaknya sembilan meninggal dan 5629 yang diselamatkan selama akhir pekan, kata penjaga pantai Italia.
Italia, yang menangani jumlah terbesar kedatangan imigran ke Uni Eropa, berada dalam kondisi waspada saat situasi di Libya menjadi semakin tak terkendali seperti saat ini.
Secara terpisah, lembaga pengawasan perbatasan Uni Eropa, Frontex, mengatakan pada Selasa bahwa penyelundup imigran telah melepaskan tembakan untuk mencegah perahu kayu mereka disita setelah penyelamat menyelamatkan 250 orang dari lepas pantai Libya.
Setelah migran telah dipindahkan, sebuah speedboat mendekati dan awaknya menembakkan beberapa tembakan ke udara lalu melesat jauh dengan membawa kembali perahu kosong kata Frontex.
(stu)