Jerman Usulkan Pengendali Jarak Jauh bagi Pesawat Komersil

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 16 Apr 2015 08:00 WIB
Jerman mengusulkan pengembangan teknologi yang memungkinkan pesawat dikendalikan dari darat untuk menghindari kecelakaan seperti Germanwings bulan lalu.
Otoritas kontrol lalu lintas udara Jerman mendesak industri penerbangan untuk mengembangkan teknologi yang bisa digunakan oleh staf di darat dalam keadaan darurat untuk mengambil alih komando pesawat. (Reuters/Wolfgang Rattay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas kontrol lalu lintas udara Jerman mendesak industri penerbangan untuk mengembangkan teknologi yang bisa digunakan oleh staf di darat dalam keadaan darurat untuk mengambil alih komando pesawat, yang bisa membantu mencegah terulangnya kecelakaan Germanwings bulan lalu.

Berdasarkan temuan, para peneliti percaya bahwa kopilot Andreas Lubitz mengunci kapten pilot di laur kokpit dan sengaja menurunkan pesawat lalu menabrakkannya ke lereng gunung Alpen, Perancis, pada 24 Maret lalu. Sebanyak 150 orang terdiri dari penumpang dan kru tewas dalam kecelakaan itu.

"Kami harus berpikir melewati teknologi saat ini," kata Klaus Dieter Scheurle, kepala otoritas kontrol lalu lintas udara Deutsche Flugsicherung, pada konferensi pers, Rabu (15/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sistem tersebut dapat digunakan dalam keadaan darurat di lapangan sebagai pengendali jarak jauh sebuah pesawat penumpang dan lalu mendaratkan pesawat dengan aman, kata dia.

"Saya tidak akan mengatakan itu adalah solusi yang paling sederhana," katanya, menambahkan teknologi semacam ini kemungkinan bisa diwujudkan dalam dekade berikutnya.

Namun asosiasi pilot skeptis atas solusi ini.

Serikat pilot Jerman, Vereinigung Cockpit, mengatakan pengendali jarak jauh bisa menimbulkan penyalahgunaan.

"Kami juga harus bertanya apakah solusi tersebut akan benar-benar akan memberi perbaikan, lagi pula pilotlah yang duduk di kokpit dan merekalah yang memiliki semua informasi," kata juru bicara VC, Markus Wahl.

Asosiasi pilot Inggris, British Association Airline Pilots (BALPA) juga menyerukan tindakan waspada.

"Kita harus bertindak dengan pertimbangan cermat untuk memastikan risiko keamanan baru tidak diciptakan, seperti rentannya pengendali jarak jauh di pesawat penumpang," kata juru bicara BALPA.

Sejak kecelakaan Germanwings, penerbangan Eropa telah menerapkan aturan bahwa dua orang harus berada di dalam kokpit setiap saat. Jerman juga telah membentuk tim khusus dengan industri penerbangan untuk mempertimbangkan perubahan tes medis dan psikologis bagi pilot. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER