Jakarta, CNN Indonesia -- Kopilot pesawat Germanwings nahas, Andreas Lubitz, diduga telah meracuni kopi kapten pilot agar dia selalu ke toilet. Hal ini dilakukan agar Lubitz bisa mengunci pilot di luar kokpit dan menabrakkan pesawat ke lereng pegunungan Alpen.
Diberitakan The Independent, Jumat (10/4), ada dugaan Lubitz mencampurkan diuretik dalam kopi kapten pilot Patrick Sondenheimer untuk memaksa dia ke toilet. Dugaan ini muncul setelah penyidik menemukan pencarian "obat diuretik" dalam riwayat internet di komputer tablet Lubitz di kediamannya.
Diuretik adalah obat yang dapat mempercepat laju pembentukan urin, membuat peminumnya selalu ingin buang air kecil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyelidik masih terus menelusuri dugaan ini. Selain obat diuretik, Lubitz juga melakukan pencarian soal "pintu kokpit" dan "bunuh diri" di internet beberapa hari sebelum dia mengakhiri hidupnya dan nyawa 149 orang lainnya di pesawat Germanwings.
Dalam penyelidikan kotak hitam diketahui bahwa Lubitz mengunci Sondenheimer di luar kokpit. Pilot itu terdengar menggedor pintu kokpit, berteriak "Demi Tuhan, buka pintunya." Lubitz kemudian membuat pesawat Airbus A320 itu menukik dan menabrak pegunungan Alpen, menjadikannya hancur berkeping-keping.
Sebelum menjadi pilot, Lubitz diketahui tengah menjalani terapi psikologis atas kecenderungan bunuh diri yang dialaminya. Dia juga mengalami gangguan penglihatan akibat kecelakaan.
Pria 27 tahun itu telah berkonsultasi dengan sedikitnya lima dokter, termasuk psikiater dan ahli syaraf. Kendati demikian, pihak Lufthansa tetap meloloskannya menjadi pilot karena lulus dalam tes terbang.
Nama pengguna Lubitz dalam komputernya adalah "Skydevil". Dalam komputer tabletnya, penyidik juga menemukan riwayat pencarian untuk "bipolar", "depresi", "gangguan penglihatan" dan "trauma."
(den)