Bahas Terorisme, Menlu Libya Akan Bertemu JK

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Senin, 20 Apr 2015 17:23 WIB
Libya yang kini tengah didera konflik antara berbagai kelompok militan, menghadiri KAA. Besok, perwakilannya akan bertemu dengan JK.
Menteri Luar Negeri Libya Mohammed al-Dairi memberikan keterangan pada wartawan disela-sela Konfrensi Asia Afrika, di Jakarta Convention Center, Senin, 20 April 2015. Ia menegaskan bahwa pihaknya butuh dukungan negara-negara Asia dan Afrika untuk memerangi ISIS. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Libya, Mohammed al-Dairi, akan bertemu dengan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, untuk membahas penanggulangan terorisme yang kian mengkhawatirkan. Dalam pembahasan tersebut, al-Dairi mengaku akan lebih mengedepankan isu kerja sama pendidikan Islam murni untuk menangkal ancaman kelompok militan seperti ISIS.

"Kami harus membangun program edukasi di antara negara-negara Muslim agar kami dapat melawan terorisme di satu sisi. Sementara itu, di sisi lain kami juga dapat membawa nilai-nilai Islam yang sesungguhnya yang sangat jauh dari aksi barbar yang telah dilakukan ISIS," ujar al-Dairi di sela Pertemuan Tingkat Menteri dalam gelaran Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika di Jakarta Convention Center, Senin (20/4).

Selain masalah pendidikan, al-Dairi juga mengaku semangat untuk mendengarkan pemaparan lebih lanjut mengenai upaya mediasi dari JK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya menanti pertemuan saya dengan pemerintah Indonesia besok dengan Wakil Presiden dan saya akan mendengarkan pandangan beliau dengan antusias dan melihat bagaimana mediasinya agar kami dapat mendapatkan manfaat maksimum dari inisiasi Asia Afrika ini," tutur al-Dairi.

Dengan demikian, al-Dairi berharap ada suatu wujud nyata dukungan dari negara-negara Asia Afrika untuk memberantas terorisme di Libya dan sekitarnya. "Saya ingin melihat hasil konkret dari konferensi ini untuk mencari jalan keluar untuk melawan terorisme. Kita, Asia dan Afrika, harus berdiri bersama di hadapan ancaman yang kini berkembang dari ISIS di Libya," kata al-Dairi.

Dukungan komunitas internasional, menurut al-Dairi, sangat penting. Tak hanya dari negara-negara Asia Afrika, al-Dairi juga mencari dukungan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Kami mendorong PBB untuk memberi otoritas kepada tentara Libya dalam persenjataan dan peralatan militer yang kami butuhkan untuk melawan terorisme di Libya," ucapnya.

Di tengah kecamuk perang saudara, Libya saat ini menjadi lahan baru bagi ISIS yang meluaskan wilayah mereka dari Irak dan Suriah. Dua pemerintahan saat ini mengklaim Libya. ISIS bahkan baru saja merilis video berisi eksekusi 30 warga Kristen Ethiopia yang mereka klaim dilakukan di Libya.

Pemerintahan di bawah pimpinan Perdana Menteri Abdullah al-Thinni yang diakui secara internasional kini memerintah dari wilayah timur Libya setelah dipukul mundur oleh kelompok yang menamakan diri mereka Libya Dawn, yang juga mengklaim pemerintahan dan kini berada di ibu kota Tripoli.

Selain itu, kelompok militan dan suku-suku bersenjata juga menjamur di tengah huru-hara Libya. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER