Hampir 400 Terluka, 25 Tewas dalam Serangan Bom di Yaman

Ike Agestu | CNN Indonesia
Selasa, 21 Apr 2015 07:14 WIB
Ledakan juga mengenai KBRI, melukai tiga WNI, merusak gedung KBRI, seluruh kendaraan serta jalan di sekitar gedung.
Kementerian Luar Negeri Indonesia merilis, bahwa ledakan tersebut juga mengenai gedung Kedutaan Besar RI di Sanaa, melukai dua diplomat dan seorang WNI, merusak gedung dan semua kendaraan, serta jalanan di sekitar gedung KBRI. (Reuters/Khaled Abdullah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan bom terhadap sebuah depot senjata di Sanaa menyebabkan ledakan hebat yang dilaporkan menewaskan 25 orang dan melukai hampir 400 orang lainnya pada Senin (20/4) pukul 10.45 waktu setempat.

Kementerian Luar Negeri Indonesia merilis, bahwa ledakan tersebut juga mengenai gedung Kedutaan Besar RI di Sanaa, melukai dua diplomat dan seorang WNI, merusak gedung dan semua kendaraan, serta jalanan di sekitar gedung KBRI.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa serangan bukan ditujukan ke KBRI. “Kita bukan target, tapi terkena imbasan,” ujarnya di Jakarta Convention Center, Senin (20/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemlu juga belum menjelaskan siapa yang melancarkan serangan, dan kepada siapa serangan itu sebenarnya ditujukan, namun Reuters melansir sebuah ledakan besar di Sanaa berasal dari serangan udara koalisi pimpinan Arab Saudi.

Ledakan itu, menurut warga setempat, merupakan ledakan terbesar yang pernah terjadi sejak serangan udara koalisi Arab untuk menggempur pasukan pemberontak Syiah al-Houthi dilancarkan tiga pekan lalu.

Bom menyasar wilayah Faj Attan didekat distrik Hadda, yang menjadi lokasi istana kepresidenan dan tempat kedutaan-kedutaan besar berada.

Retno mengatakan bahwa Indonesia mengecam serangan, dan hal itu menjadi bukti bahwa penyelesaian masalah melalui kekerasan hanya mengakibatkan korban warga sipil yang tak bersalah.

Televisi pemerintah Iran juga mengatakan Iran memanggil perwakilan Arab Saudi untuk Tehran setelah serangan mengenai daerah di dekat kedutaan Iran.

Ledakan itu juga menewaskan tiga pekerja di markas stasiun televisi, Yaman Today, yang dimiliki oleh mantan presiden Ali Abdullah Saleh, yang loyalisnya kini berpihak pada al-Houthi.

Brigadir Jenderal Ahmed Asseri, juru bicara Saudi untuk serangan udara di Yaman, mengatakan serangan akan memasuki fase baru.

"Tahap berikutnya akan fokus pada gerakan milisi, perlindungan warga sipil, dan mendukung evakuasi dan bantuan," kata Asseri.

Seorang penjaga perbatasan Saudi tewas dan dua tentara terluka oleh senjata dan mortir api dari Yaman pada Minggu malam, kata kementerian dalam negeri Saudi. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER