Warga Yaman Suarakan Teror dan Frustasi lewat Sosmed

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Selasa, 21 Apr 2015 02:38 WIB
Mereka menuliskan status serta informasi kejadian terkini di Yaman melalui akun Twitter dengan hastag #KefayaWar dan #Yemen
Orang-orang mengumpulkan air karena kekurangan air bersih untuk minum di sebuah sumur privat di Sanaa, 8 April. (Reuters/ Mohamed al-Sayaghi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Warga yang menetap di Sanaa, Yaman, berbagi kehidupan mereka sepanjang masa perang di jejaring sosial media pada Senin (20/4) ini, saat serangan dahsyat meluluhlantakkan kota dan menyebabkan serpihan kaca berhamburan serta gedung-gedung bergoyang.

Puluhan orang takut tewas setelah serangan udara yang dilakukan koalisi militer Arab Saudi menimbulkan ledakan hebat yang meratakan rumah di lingkungan tetangga, ujar seorang saksi mata, sebagaimana dilansir dari The New York Times, Selasa (21/4).

Gambar jelas serangan tertangkap dalam video yang dipublikasikan secara luas dari telepon ke telepon melalui layanan pesan WhatsApp.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Video klip itu juga memberikan sebuah nuansa gelombang kejut yang kuat yang memecahkan kaca di seluruh ibukota.



Warga di Sanaa, yang telah membagi gambar kota mereka di bawah serangan selama kurang lebih empat minggu, juga mendokumentasikan perasaan teror dalam linimasa Twitter.

Beberapa dari mereka bahkan menambahkan tag #KefayaWar untuk memperbarui status dan informasi mereka, menggunakan kata dalam bahasa Arab yang berarti 'cukup' untuk menyampaikan kemarahan dan rasa frustasi mereka akan peperangan tersebut.

"Aku tidak ingin menjadi ratu drama. Namun, aku sangat lelah fisik dan mental, aku butuh untuk meracau. Aku bangun akibat suara ledakan, serpihan kaca di seluruh tubuhku, dengan jeritan dari Ibuku. Sangat menakutkan hingga aku tak bisa merasakan sakit apapun," tulis seorang perempuan dalam akun Twitter hastag #KefayaWar. 

"Lalu, aku menemukan kulit sobek, memar dan bahkan luka bakar. Aku berpikir untuk mendonasikan darahku untuk mereka yang terluka. Tidak ada gas di seluruh negeri maka aku berjalan 4 mil, aku melihat anak-anak terluka dan yang paling membunuhku, aku melihat mayat terbakar yang tampaknya mustahil manusia. Lalu, aku ditolak mendonasikan darah hanya karena aku perempuan. Aku tak tahu logika itu, tetapi aku merasa tidak berdaya," menurut keterangan akun @RashaJarhum tersebut menceritakan status temannya.

Lalu, ada juga kabar mengenai seorang jurnalis dan pembawa berita televisi yang terbunuh dalam serangan di Yaman. 



Selain itu, ada pula video yang berisi pesan agar perang segera dihentikan. 

[Gambas:Youtube]

Akun @PoliticsYemen bahkan menuliskan mengenai pengalamannya bertemu dengan korban-korban yang berlumuran darah di lingkungan di mana dia tinggal. "Gedung lima lantai di mana kami tinggal rusak semuanya dan para tetangga keluar dengan darah bercucuran di tubuh mereka," tulisnya dengan hastag #Yemen.

(utd)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER