Jakarta, CNN Indonesia -- Perputaran uang di bisnis pengangkutan imigran ilegal via Laut Mediterania diperkirakan mencapai jutaan dollar, kata penyidik di Italia pada Kamis (23/4).
Sebagai contoh, sebuah kelompok penyelundup mendapatkan keuntungan sebesar US$80.000 dalam setiap mengangut ratusan imigran dalam sebuah kapal tidak layak.
Penyidik di Palermo pada Senin (20/4) sedang membaca gerak-gerik jaringan penyelundup tersebut, sehari setelah sebuah kapal pengangkut imigran tenggelam dan menewaskan 900 orang di perairan Libya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Kamis, penyidik Francesco Lo Voi mengatakan kalau timnya telah mengendus keberadaan kelompok penyelundup yang sudah mengangkut satu juta imigran melalui perairan Libya ke Eropa.
"Dalam investigasi ini kami menemukan fakta bahwa semua penyelundup di lingkaran setan ini saling bekerja sama," kata Lo Voi.
Penyelundup memasang tarif US$1.600 untuk setiap imigran ilegal yang mau hijrah dari daerah konfilk ke Eropa.
Mereka berdesakan dalam sebuah perahu tanpa makan minum dan standar keselamatan. Meski demikian, para calon imigran ilegal tetap menggunakan jasa para penyelundup ini.
Italia mencatat sebanyak 200 ribu imigran telah melintas di perairan mereka pada tahun ini. Lo Voi mengatakan kalau belum ada tanda-tanda kalau calon anggota kelompok teroris menumpang perahu-perahu tersebut untuk sampai ke Eropa.
Keputusan untuk menurunkan pasukan militer demi menghalau para penyelundup ini belum mendapat lampu hijau dari para pemimpin negara Eropa, walau mereka juga geram dengan banyaknya kapal imigran ilegal yang tenggelam beberapa waktu belakangan ini.
Investigasi Lo Voi dan timnya masih akan berlanjut. Mereka berencana untuk mencari jejak para bos penyelundup hingga ke Libya.
"Para bos penyelundup tidak ikut terjun ke lapangan. Bagi mereka itu terlalu berisiko. Mereka berleha-leha di darat dengan uangnya," kata Lo Vi.
(ard/ard)