Jakarta, CNN Indonesia -- George Maat, seorang penyidik asal Belanda yang membantu mengidentifikasi korban insiden pesawat Malaysian Airlines MH17, dipecat setelah menunjukkan foto-foto korban tewas pada sebuah kuliah umum.
"Kerja sama dengan George Maat telah berakhir," kata Menteri Kehakiman Ard van der Steur di hadapan parlemen Belanda, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (23/4).
Steur memaparkan bahwa Matt, antropolog di Universitas Leiden, Maastricht, memberikan kuliah umum yang "benar-benar tidak pantas dan tidak sopan".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara tim forensik investigasi nasional Belanda, LTFO, Thomas Aling, menyatakan bahwa Maat telah diberhentikan dari pekerjaannya. Saat ini pihak LTFO juga masih mempertimbangkan tindakan apa yang akan dijatuhkan kepada Maat.
"Dia menunjukkan foto-foto yang seharusnya tidak ditampilkan pada pertemuan publik," kata Aling.
Aling juga menyebutkan bahwa Maat diperkirakan telah memberikan pernyataan di luar kuasanya sebagai penyidik, terutama tentang penyebab kecelakaan.
Kuliah publik yang digelar pada awal April dihadiri oleh sekitar 150 orang. Foto-foto yang diperlihatkan Maat dalam kuliah tersebut sebenarnya boleh diperlihatkan untuk alasan pendidikan. Namun, karena kuliah itu dihadiri oleh khalayak umum, hal ini menjadi masalah.
Pesawat Malaysian Airlines MH17 ditembak jatuh di perbatasan Ukraina pada Juli 2014. Seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 298 orang tewas. Sebagian besar korban tewas merupakan warga negara Belanda, sehingga Belanda ditunjuk sebagai pemimpin investigasi ini.
Kiev dan Barat mengklaim bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh oleh separatis pro-Rusia menggunakan rudal yang dipasok oleh Rusia. Moskow membantah tuduhan tersebut, dan menyalahkan Kiev atas insiden ini.
Wakil Kepala Asosiasi Bencana MH17, Evert van Zijtveld, menyebutkan bahwa tindakan Maat yang menunjukkan foto para korban tewas merupakan tindakan yang "memalukan dan sangat mengejutkan bagi keluarga korban, dan menambah kesedihan".
Terkait hal ini, Maat mengaku tidak tahu bahwa kuliah tersebut digelar untuk publik. Maat mengira kuliah tersebut hanya terbatas untuk mahasiswa kedokteran.
"Tampaknya ada khalayak umum di sana. Saya tidak menyadari hal ini. Saya sangat menyesal telah menyakiti dan menghancurkan hati keluarga para korban," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh polisi.
(ama/stu)