Gabung ISIS, Ibu Bawa Dua Anak dari Belanda ke Suriah

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 17 Mar 2015 16:22 WIB
Ibu berkebangsaan Chechnya ini membawa dua anaknya yang dilahirkan di Belanda pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Lebih dari 20 ribu orang yang berasal dari 90 negara hijrah ke medan perang ISIS.(CNN Indonesia/Fajrian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang ibu warga negara Chechnya memboyong dua anaknya yang lahir di Belanda ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok militan ISIS. Hal tersebut dikonfirmasi oleh seorang jaksa Belanda.

Dilansir The Independent, Senin (16/3), mantan suami yang merupakan ayah dari kedua anak tersebut bersama aparat Belanda tidak dapat mencegah ibu berusia 33 tahun tersebut untuk meninggalkan Belanda.

Ibu dan kedua anaknya yang dilahirkan di Belanda, Luca, 8, dan Aysha, 7, tinggal di selatan Kota Maastricht. Namun, sejak 29 Oktober lalu tak diketahui keberadaannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala sekolah tempat Luca dan Aysha menuntut ilmu sebenarnya sudah memberikan rambu kepada sang ayah bahwa mantan istrinya memesan tiket pesawat ke Yunani. Kini, mereka disinyalir telah berada di Raqqa, tempat yang dianggap sebagai ibu kota ISIS di Suriah.

Menurut koran Belanda, De Limburger, ayah kedua anak ini sudah melaporkan kepada polisi mengenai kekhawatiran bahwa istrinya akan melancong ke luar Belanda.

Ini adalah kasus pertama di Belanda yang melibatkan penculikan oleh orang tua untuk bergabung dengan ISIS tanpa sepengetahuan pihak lain.

Pihak berwenang mengatakan bahwa mereka bepergian keliling Eropa menggunakan paspor palsu. Menurut hasil investigasi, perempuan ini dibantu oleh seorang perekrut asing saat mencoba menghindari perintah penangkapan internasional.

Puluhan keluarga dengan anak dan beberapa pelancong tunggal telah hijrah dari Belanda ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS, totalnya mencapai 180 orang. Sekitar 35 orang telah kembali ke Eropa, sementara 21 lainnya tewas di medan perang.

Sebelumnya, Amerika Serikat melansir peringatan bahwa para pejuang asing ISIS yang datang ke Suriah meningkat. Direktur Pusat Anti Teror Nasional Amerika Serikat, Nicholas Rasmussen, mengatakan bahwa lebih dari 20 ribu orang yang berasal dari 90 negara hijrah ke medan perang ISIS.

Dari keseluruhan pejuang tersebut, sekitar 3.400 di antaranya datang dari negara-negara barat. Amerika Serikat sendiri menyumbang sekitar 150 orang di antaranya.

Tak hanya di barat, ISIS juga telah melebarkan sayapnya ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Menurut data Badan Intelijen Negara (BIN), kini ada 514 WNI yang sudah bergabung dengan ISIS. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER