Bentrokan Terjadi dalam Unjuk Rasa di Baltimore, AS

Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 26 Apr 2015 12:04 WIB
Aksi unjuk rasa damai menuntut keadilan atas kematian warga kulit hitam di tangan polisi Baltimore, AS, berubah menjadi kerusuhan setelah terjadi bentrokan.
Bentrokan terjadi ketika ribuan orang turun ke jalan-jalan kota Baltimore memprotes kematian seorang pria kulit hitam di tahanan polisi. (Reuters/Sait Serkan Gurbuz)
Baltimore, CNN Indonesia -- Bentrokan terjadi ketika ribuan orang turun ke jalan-jalan kota Baltimore memprotes kematian seorang pria kulit hitam di tahanan polisi.

Aksi unjuk rasa pada Sabtu (25/6) waktu setempat berubah menjadi ricuh ketika sejumlah pengunjuk rasa melempar benda-benda yang terbuat dari logak ke arah polisi dan memecahkan kaca-kaca jendela.

Walikota Stephanie Rawling-Blake mengatakan bahwa sebagian besar peserta unjuk rasa bersikap damai tetapi ada sejumlah provokator yang mengganggu aksi itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Setelah aksi unjuk rasa damai yang berjalan selama satu minggu saya sangat kecewa melihat kekerasan terjadi di kota kita malam ini,” ujar Rawlings-Blake dalam acara jumpa pers.

Aksi unjuk rasa ini dumulai dengan damai, dan setidaknya 2.000 pengunjuk rasa bergerak ke Balai Kota dalam demonstrasi terbesar sejak Freddie Gray tewas enam hari lalu.

Gray yang berusia 25 tahun tewas seminggu setelah ditangkap oleh polisi.

Polisi mengatakan meskipun aksi demonstrasi di Baltimore berjalan damai, terjadi kekerasan di sejumlah wilayah dan 12 orang telah ditahan.

Fredericka Gray, saudara kembar Freddie, ikut dalam acara jumpa pers bersawa walikota dan meminta warga tenang.

“Tolong, tolong hentikan kekerasan, Freddie Gray tidak menginginkan ini terjadi,” ujarnya. “Ayah dan ibu Freddie tidak menginginkan kekerasan, kekerasan tidak menghasilkan keadilan.”

Stasiun televisi WBAL memperlihatkan rekaman gambar para pengunjuk rasa melempar pagar pembatas dari logam ke arah polisi, sementara stasiun televisi WJZ memperlihatkan video seorang remaja melempar kotak metal yang terbakar ke arah polisi yang mengenakan pakaian anti huru-hara.

Sementara itu, para pengujuk rasa lain melompat ke arah mobil polisi dan memecahkan kaca jendela.

WBAL juga menyiarkan rekaman para pengunjuk rasa yang berlari di jalan utama sambil membalikkan tempat sampah dan memecahkan setidaknya satu jendela toko.

Stasiun televisi WJZ merekam gambar polisi yang mengenakan pakaian anti huru-hara membentuk formasi dan mendorong puluhan pengunjuk rasa keluar dari perempatan di pusat kota.

Anggota Kongres Elijah Cummings yang mewakili daerah pemilihan bermayoritas warga kulit hitam di Baltimore dikutip WBAL mengatakan bahwa kekerasan bisa mengalihkan himbauan keadilan dalam kasus kematian Gray.

“Setiap hal kecil bisa membuat situasi tidak terkendali dan kita tidak bisa membiarkan hal itu, kita lebih tahu dari ini semua,” ujar Cummings.

Ini adalah kasus terakhir terkait kematian warga kulit hitam ketika berhubungan dengan polisi dalam beberapa bulan terakhir. Insiden-insiden yang dipublikasi secara luas ini menyebabkan protes terhadap penggunaan kekerasan oleh penegak hukum kepada warga Amerika keturunan Afrika.

Tahun lalu, aksi protes selama beberapa minggu terjadi setelah polisi menembak remaja kulit hitam Michael Brown yang tidan bersenjata di kota Ferguson, Missouri, dan juga setelah Eric Garner tewas dicekik oleh polisi New York yang mencoba menangkapnya.

Enam polisi Baltimore dihentikan sementara terkait kasus Gray, dan penyelidikan internal polisi sudah dilancarkan.

“Kami semua bersatu menuntut agar keenam polisi itu diadili dan dihukum,” ujar Sharon Black, juru bicara Dewan Kekuatan Rakyat yang menjadi salah satu penyelenggara demonstrasi itu.

Pada Jumat (24/4) Komisaris Polisi Baltimore Anthony Batts mengatakan petugas polisi berulang kali tidak memberi bantuan kesehatan kepada Gray dan melanggar peraturan kepolisian karena tidak mengikat Gray di kursi tahanan yang ada dalam mobil polisi.

Polisi mengatakan Gray kabur ketika didekati oleh petugas di wilayah yang rentan dengan kejahtan, tetapi dia kemudian berhasil ditangkap dan dimasukkan ke mobil polisi.

Polisi mengatakan Gray membawa pisau lipat.

Ketika mobil polisi tiba di kantor polisi, mereka memanggil ambulans dan Gray dibawa ke rumah sakit, dan meninggal enam hari kemudian.

Batts mengatakan penyelidik masih mencoba mencaritahu apa yang terjadi di dalam mobil polisi.

Penyeldikan akan selesai 1 Mei, satu hari sebelum aksi protes lanjutan. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER