Pasca Gempa, Ribuan Orang di Nepal Tidur di Jalan

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Senin, 27 Apr 2015 10:23 WIB
Pasca gempa 7,9 SR, ribuan warga Nepal yang kekurangan pangan dan pasokan obat-obatan hanya dapat berlindung di bawah tenda pada Senin (27/4).
Orang yang sakit dan terluka hanya dapat berbaring di ruang terbuka di Kathmandu, Nepal, lantaran rumah sakit tak dapat menampung mereka.(Reuters/Stringer)
Kathmandu, CNN Indonesia -- Ribuan warga Nepal yang kekurangan pangan dan pasokan obat-obatan hanya dapat berlindung di bawah tenda pada Senin (27/4), berselang dua hari setelah gempa bumi hebat berkekuatan 7,9 skala Richter menghantam kawasan tersebut dan menewaskan 2.500 orang.

Seperti dilansir Reuters, orang yang sakit dan terluka tersebut hanya dapat berbaring di ruang terbuka di Kathmandu lantaran rumah sakit tak dapat menampung mereka. Operasi pun terpaksa dilakukan di dalam tenda yang didirikan di Universitas Medis Kathmandu.

Merujuk pada data Badan Kesehatan Dunia tahun 2011, Nepal hanya memiliki 2,1 pekerja medis dan 50 ranjang rumah sakit bagi setiap 10 ribu orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami kewalahan melayani upaya penyelamatan dan permintaan bantuan dari seluruh negeri," ujar salah satu anggota penanggulangan bencana Nepal, Deepak Panda.

Di seluruh pelosok Kathmandu dan sekitarnya, para keluarga yang kini rumahnya telah rata dengan tanah hanya dapat menggelar matras di jalan-jalan atau mendirikan tenda untuk berlindung dari hujan.

Pemandangan mengenaskan juga terlihat di tempat umum sekitar kota. Orang-orang mengantre di belakang sebuah truk demi mendapatkan air bersih. Masih ada beberapa toko yang buka, tapi rak-rak mereka sudah kosong. Khalayak juga terlihat mengerumuni salah satu toko farmasi untuk mendapatkan obat.

Di Pegunungan Himalaya, ratusan pendaki Nepal dan asing terperangkap setelah longsor menimbun kamp pendakian mereka dan menghilangkan 17 nyawa.

Sebanyak 2.460 orang dinyatakan tewas akibat gempa bumi yang disinyalir merupakan bencana terbesar di Nepal sejak 1934. Di perbatasan India, 66 orang tewas, sementara 20 orang lainnya meregang nyawa di Tibet.

Jumlah tersebut diperkirakan masih akan terus bertambah seiring dengan upaya tim penyelamat untuk menjangkau wilayah-wilayah terpencil, di mana mungkin banyak tubuh tertimbun reruntuhan.

Bala bantuan negara-negara

Dengan begitu banyak orang tidur di area terbuka, ancaman lain pun mulai menghantui Nepal, yaitu kekurangan pangan dan air. Melihat bencana besar ini, berbagai negara lain mengirimkan bala bantuan.

India menerbangkan pasokan obat-obatan dan Pasukan Respons Bencana Nasional. Tiongkok mengirimkan 60 tim gawat darurat. Tentara Pakistan mengirimkan empat pesawat C-130 yang membawa 30 ranjang rumah sakit dan tim penyelamat.

Sementara itu, salah satu juru bicara Pentagon mengatakan bahwa pesawat militer Amerika Serikat dan 70 personelnya telah dikerahkan pada Minggu (26/4). Australia juga mengirimkan tim spesialis pencari ke Kathmandu atas permintaan Nepal. Dengan ratusan warganya bermukim di Nepal, Inggris pun mengirimkan pasokan obat-obatan dan tim medis.

Namun, kendala menghadang masuknya bantuan luar negeri tersebut. Beberapa penerbangan tak dapat mendarat lantaran bandar udara internasional Nepal ditutup akibat bencana. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER