Detik-detik Jelang Eksekusi, Ibu Myuran Masih Mohon Ampun

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 28 Apr 2015 16:47 WIB
Di detik-detik terakhir menuju eksekusi, ibu salah satu terpidana, Raji Sukumaran, masih memohon maaf dan mengharapkan pembebasan anaknya dari hukuman mati.
Keluarga Myuran Sukumaran melakukan kunjungan terakhir kalinya ke Nusakambangan, Cilacap, Selasa (28/4). (ANTARAFOTO/Idhad Zakaria)
Jakarta, CNN Indonesia -- Eksekusi mati salah satu warga negara Australia, Myuran Sukumaran, tinggal menunggu waktu. Di detik-detik terakhir ini, sang ibunda, Raji Sukumaran, masih memohon maaf dan mengharapkan pembebasan anaknya dari hukuman mati.

"Mereka akan membawanya pada tengah malam dan menembaknya. Saya meminta pemerintah untuk tidak membunuhnya. Tolong, jangan bunuh dia hari ini," ujar Raji kepada para wartawan setelah menengok anaknya untuk terakhir kali di Nusakambangan, Cilacap, Selasa (28/4).

Keluarga para terpidana mati hanya diberikan waktu untuk mengucapkan salam perpisahan hingga pukul 14.00 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu malam sebelum maut menjemputnya, Myuran menghabiskan waktu untuk melukis jantung. Para terpidana mati lainnya pun menorehkan tanda tangan di atas lukisan Myuran.

Selain Myuran dan Andrew Chan dari Australia, ada tujuh terpidana lain yang kini mendekam di LP Besi, Nusakambangan, dan akan berhadapan dengan regu tembak yakni Mary Jane asal Filipina, Raheem Agbaje Salami asal Nigeria, Rodrigo Gularte asal Brasil, Zainal Abidin asal Indonesia, Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa dan Okwudili Oyatanze asal Nigeria, dan Martin Anderson alias Belo asal Ghana.

Jika eksekusi mati jadi dilakukan malam ini, dipastikan para terpidana mati mulai diisolasi sore nanti dan hanya didampingi rohaniawan. Dan jika merujuk pada eksekusi mati jilid pertama, para terpidana mati akan dihadapkan pada regu tembak di Lapangan Tembak Lapas Limus Buntu, Nusakambangan. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER