Manila, CNN Indonesia -- Mary Jane Veloso selamat dari moncong senapan regu tembak di Nusakambangan. Keputusan di detik-detik terakhir itu disambut suka cita keluarga Mary Jane di Filipina.
Diberitakan media Filipina, GMA News, Rabu (29/4) dalam wawancara dengan radio dzBB, kegembiraan terutama dirasakan oleh suami Mary Michael yang langsung berterima kasih pada Presiden Joko Widodo karena penundaan eksekusi.
Menurut sumber CNN Indonesia di dalam Nusakambangan, Mary Jane, tetap berada di lapas Besi, tidak dikirim ke Lapangan Tembak Limus Buntu bersama delapan terpidana mati lainnya yang dieksekusi pukul 00.35 Rabu dini hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber mengatakan, Mary batal dieksekusi karena atasannya, Maria Kristina Sergio, ditangkap dan akan ditindaklanjuti sebagai saksi. Hal ini juga dikonfirmasi oleh Jaksa Agung Prasetyo.
Maria adalah orang yang diduga memperalat Mary untuk membawa koper berisi heroin. Hal ini sebelumnya juga telah disampaikan sendiri oleh Presiden Filipina Benigno Aquino III pada pemerintah Indonesia.
Sebelumnya, pihak pengacara dan keluarga mengatakan bahwa Mary yang tertangkap di bandara Yogyakarta karena membawa 2,6 kilogram heroin pada 2010 adalah korban, bukan pelaku.
Menanggapi penundaan eksekusi ini ibunda Mary, Celia, luar biasa girang, mengatakan bahwa ini adalah keajaiban yang selama ini mereka nantikan.
"Keajaiban benar-benar datang ke anak saya," ujar Celia. (Baca:
Eksekusi Mary Jane Ditunda, Ibunda Teriak dan Melompat Girang)
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Filipina, Charles Jose, mengatakan bahwa Tuhan telah mengabulkan doa mereka. "Kami lega eksekusi Mary Jane tidak dilakukan malam ini," ujar Jose.
Baca juga:
Eksekusi Mary Jane Ditunda, Publik Twitter Bersuka CitaJaksa Agung: Eksekusi Mary Jane DitundaPukul 00.35 WIB Delapan Terpidana Mati Dieksekusi Regu TembakMary Jane Tak Dibawa ke Lapangan Tembak Limus BuntuFOKUS:
Bergerak Menuju Regu Tembak (den)