Sambut May Day, Istanbul Dijaga Ketat

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 01 Mei 2015 17:07 WIB
Ribuan polisi Turki diturunkan ke jalan, membentuk barikade dan menutup jalan-jalan untuk menghentikan demonstrasi May Day pada Jumat (1/5) di Taksim Square
Tempat lain di Istanbul terlihat tenang, tak seperti biasanya. Banyak toko-toko tutup dan hanya terlihat beberapa pejalan kaki. Di beberapa lingkungan, helikopter terbang berkitar, berpatroli. (Reuters/Murad Sezer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan polisi Turki diturunkan ke jalan, membentuk barikade dan menutup jalan-jalan untuk menghentikan demonstrasi May Day pada Jumat (1/5) di Taksim Square, yang sudah menjadi simbol protes anti-pemerintah.

Dengan alasan keamanan, pihak berwenang Turki menutup banyak transportasi umum dan menurunkan polisi anti huru hara untuk memblokir Taksim dari demonstran.

Ratusan pengunjuk rasa mengibarkan bendera untuk memperingati Hari Buruh Internasional, berkumpul di Besiktas yang berada di dekat Taksim, di mana mereka sudah ditahan garis polisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banyak diantara pemrotes mengecam Presiden Tayyip Erdogan dan mengatakan pemerintah menjadi lebih otoriter menjelang pemilihan pada Juni mendatang.

"Pertemuan ini damai dan tidak bersenjata," kata politikus oposisi Mahmut Tanal sambil memegang sebuah buku saku konstitusi Turki, kepada Reuters.

"Orang-orang ingin menyuarakan masalah mereka, tetapi pemerintah tidak ingin masalah tersebut untuk didengar menjelang pemilu."

Tempat lain di Istanbul terlihat tenang, tak seperti biasanya. Banyak toko-toko tutup dan hanya terlihat beberapa pejalan kaki. Di beberapa lingkungan, helikopter terbang berkitar, berpatroli.

Sebelumnya, pemerintah mengatakan Taksim hanya terbuka untuk mereka yang datang dengan damai dan menunjukkan "rasa hormat".

Partai-partai dan serikat oposisi telah meminta pemerintah untuk mencabut larangan tersebut.

Presiden Erdogan sebelumnya menyebut demonstran sebagai "sampah" dan teroris, merujuk pada demonstrasi berminggu-minggu pada 2013 yang membawa perhatian internasional dan menjadi tantangan terbesar bagi Partai AK besutan Erdogan sejak ia menjabat sebagai Perdana Menteri pada 2002.

Erdogan bertekad memperoleh kemenangan besar bagi Partai AK pada pemilihan parlemen Juni mendatang, untuk memungkinkannya mengubah konstitusi.

Protes Taksim pada 2013 awalnya merupakan demonstrasi damai untuk menentang rencana pembangunan kembali Gezi Park, di sudut Taksim. Namun setelah respon keras polisi, aksi itu berubah menjadi protes nasional selama berminggu-minggu. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER