May Day di Turki Rusuh, Buruh dan Polisi Bentrok

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 01 Mei 2015 22:24 WIB
Ribuan buruh mengabaikan larangan Presiden Tayyip Erdogan untuk turun ke jalan.
Buruh di Istanbul melawan aparat dengan melempar batu, botol atau menembak dengan kembang api dan petasan. (Reuters/Kemal Aslan)
Istanbul, CNN Indonesia -- Tembakan gas air mata dan meriam air mewarnai peringatan May Day di Istanbul, Turki, saat polisi dan buruh terlibat bentrok. Ribuan buruh mengabaikan larangan Presiden Tayyip Erdogan untuk turun ke jalan.

Diberitakan Reuters, Jumat (1/5), sebelumnya keamanan di Istanbul memang telah diperketat jelang Hari Buruh Internasional, ditandai dengan pengerahan ribuan polisi ke jalan dan penutupan toko-toko, terutama di wilayah Taksim yang menjadi saksi kerusuhan tahun 2013.

Polisi anti huru-hara menembakkan meriam air dan gas air mata, mengejar para buruh hingga ke wilayah Besiktas. Sementara itu buruh melawan dengan melempari petugas dengan batu dan botol, atau menembak aparat dengan kembang api.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 140 demonstran ditahan, namun aktivis mengatakan jumlahnya bisa lebih banyak dua kali lipat. Menjelang sore, massa buruh mulai terpecah dan banyak yang membubarkan diri.

Peristiwa ini menyebabkan wilayah perbelanjaan Istiklal menuju Taksim yang biasanya ramai jadi kosong melompong, dengan toko-toko yang ditutup serta barikade besi polisi. Helikopter polisi terlihat berputar-putar di udara.

Taksim, daerah yang dipenuhi dengan kafe dan hotel itu kini dipenuhi bus polisi, ambulans dan truk siaran televisi. Wisatawan asing tidak bisa memasuki tempat itu karena disegel polisi.

Kebanyakan transportasi publik di Istanbul juga tidak beroperasi akibat alasan keamanan.

Pemandangan yang berbeda disaksikan dalam demo buruh di Ankara. Di ibukota Turki itu, puluhan ribu buruh gelar aksi protes damai, diwarnai oleh tarian dan nyanyian.

Peristiwa di Istanbul terjadi seiring kritikan yang mengatakan bahwa Pemerintah Presiden Erdogan kian otoriter jelang pemilu parlemen juni mendatang.

"Rakyat ingin mengekspresikan masalah mereka, tapi pemerintah tidak ingin mendengar masalah itu didengar menjelang pemilu," kata politisi oposisi, Mahmut Tanal.

Buruh di Istanbul melawan aparat dengan melempar batu, botol atau menembak dengan kembang api dan petasan. (Reuters/Kemal Aslan)
Pemerintah Turki telah mewanti-wanti buruh untuk tidak menggelar aksi protes anarkis. Erdogan dalam pernyataannya mengatakan bahwa Taksim hanya dibuka untuk aksi damai, tanpa adanya provokasi.

Erdogan sebelumnya mengatakan bahwa demonstrasi buruh anarkis adalah tindakan teroris. Dia khawatir peristiwa kerusuhan tahun 2013 terjadi kembali.

Saat itu, aksi protes massa menentang penggusuran Taman Gezi di Taksim yang awalnya damai berujung bentrok. Erdogan mengatakan bahwa massa telah ditunggangi oleh kepentingan politik oposisi yang ingin menggulingkan pemerintahnya, dimulai dengan isu penyelamatan taman dan pepohonan. (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER