Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu pria bersenjata yang terlibat baku tembak dengan petugas keamanan di luar pameran seni tentang Nabi Muhammad teridentifikasi sebagai Elton Simpson, seorang pria asal Arizona, AS.
Simpson diduga merupakan pelaku penembakan di luar Pameran “Muhammad Art Exhibit and Cartoon Contest” yang diselenggarakan di Garland, Texas, pada Minggu (3/5).
Mengutip sumber FBI, ABC News melaporkan bahwa sebelum insiden itu terjadi, Simpson merupakan target penyelidikan terkait terorisme.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan ini belum dikonfirmasi oleh pihak kepolisian Garland, Texas. Belum ada juga pernyataan resmi dari FBI terkait hal ini.
Hingga berita ini ditulis, penyidik FBI dan tim penjinak bom tengah menggeledah apartemen Simpson yang berlokasi di Kompleks Apartemen Autumn Ridge, Phoenix.
Media lokal Phoenix KPHO TV melaporkan bahwa terduga pelaku penembakan kedua juga tinggal di kompleks apartemen yang sama. Meskipun demikian, belum jelas apakah kedua pelaku penembakan tersebut tinggal di apartemen yang sama.
Dilaporkan Reuters, seorang petugas polisi yang berada di luar gedung apartemen tidak dapat mengkonfirmasi hal ini ketika timnya tengah melakukan penyelidikan di dalam apartemen.
Insiden penembakan terjadi pada Minggu (4/4), sekitar pukul 07.00 malam waktu setempat di tempat parkir Curtis Culwell Center, arena indoor di Garland, sebelah timur laut dari Dallas, di luar pameran tersebut.
Pameran yang diselenggarakan oleh American Freedom Defense Initiative (AFDI) ini menawarkan hadiah sebsar US$10 ribu untuk karya seni atau kartun terbaik yang menggambarkan Nabi Muhammad.
Acara ini dijaga ketat, karena tema acara yang provokatif. Penggambaran Nabi Muhammad dalam Islam terlarang demi mencegah pemujaan. Di seluruh dunia, penggambaran Nabi Muhammad sebelumnya selalu memicu kekerasan.
Sementara, ketua AFDI, Pamela Geller, membela penyelenggaraan pameran tersebut.
"Dalam masyarakat majemuk, Anda bisa saja memiliki ide yang ofensif, atau pertukaran ide, tapi Anda tidak menutup diskusi hanya karena alasan 'Saya tersinggung'," katanya dalam sebuah wawancara di CNN.
Geert Wilders, seorang politisi Belanda yang juga dikenal anti-Islam dan berada dalam daftar orang paling dicari al-Qaidah, juga hadir dalam pameran itu.
Sekitar 200 orang yang menghadiri acara tersebut masih berada di dalam ketika insiden terjadi. Mereka tidak menyadari ada penembakan di luar gedung sampai polisi masuk dan menyarankan semua orang untuk tetap berada di dalam ruangan.
"Tersangka pertama ditembak segera. Tersangka kedua ditembak dan terluka, meraih ke ranselnya. Tentu saja petugas tidak mengetahui apa yang ada di dalam ransel, menembaknya lagi. Dia tewas,” kata Wali Kota Garland Douglas Athas.
Athas mengatakan pemerintah kota Garland mengizinkan acara itu diselenggarakan meskipun para pejabat tahu bahwa tema acara bisa memicu serangan.
(ama/ama)