Jakarta, CNN Indonesia -- Rumah penampungan yang sedang disiapkan bagi pencari suaka di Jerman barat dibakar, menyebabkan kerugian hingga 50 ribu euro atau setara Rp717 juta.
“Kami belum bisa memastikan apakah latar belakang peristiwa ini rasisme atau bukan. Motif lain juga sedang diselidiki,” kata polisi dalam sebuah pernyataan pada Rabu (6/5).
Tidak ada laporan mengenai korban terluka dalam peristiwa yang terjadi di kota kecil Jerman, Limburgerhof, di mana sedang disiapkan rumah penampungan bagi 16 pencari suaka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pelaku pembakaran, menurut polisi, melarikan diri dengan sebuah mobil hitam.
Serangan serupa juga terjadi pada April di Troeglitz, Jerman timur, memicu perdebatan soal pencari suaka di Jerman yang melonjak sebanyak 60 persen tahun lalu.
Menteri dalam negeri Jerman melaporkan kepada parlemen bahwa jumlah orang yang mencari suaka di Jerman bisa bertambah dua kali lipat menjadi 400 ribu orang pada 2015.
Isu soal imigran mulai mencuat di Jerman sejak gerakan PEGIDA (Patriotik Eropa Melawan Islamisasi Barat) menyuarakan penolakan mereka terhadap pencari suaka dan mendapat banyak dukungan dari warga Jerman.
Pemerintah Jerman, di sisi lain, mengecam protes mereka dengan mengatakan bahwa tak ada tempat bagi rasisme di Jerman.
(stu)