Jalan Gemilang David Cameron Menuju Kursi Perdana Menteri

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Jumat, 08 Mei 2015 13:43 WIB
David Cameron akan kembali memimpin Inggris dalam lima tahun ke depan setelah Partai Konservatif menang dalam pemilu Kamis (7/5).
David Cameron akan kembali memimpin Inggris dalam lima tahun ke depan setelah Partai Konservatif menang dalam pemilu Kamis (7/5). (Reuters/Carl Court/pool)
London, CNN Indonesia -- David Cameron akan kembali memimpin Inggris dalam lima tahun ke depan setelah Partai Konservatif menang dalam pemilu Kamis (7/5). Cameron adalah perdana menteri termuda Inggris saat pertama kali terpilih pada 2010 dan menegaskan posisi negara itu dalam peta kepentingan dunia.

Lahir pada Oktober 1966, Cameron mengenyam pendidikan di sekolah swasta paling eksklusif di Inggris, Eton, dan melanjutkannya di Universitas Oxford. Di universitas ini, Cameron adalah siswa yang cemerlang, bergabung dengan kelompok elite dan menghasilkan nilai gemilang untuk sejumlah kelas unggulan seperti politik, filsafat dan ekonomi.

Lulus dari universitas, Cameron memulai karir politiknya dengan bekerja untuk Departemen Penelitian Partai Konservatif sejak 1988 hingga 1993.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia kemudian ditunjuk sebagai penasihat Menteri Norman Lamont pada 1992. Bersama Partai Konservatif, karirnya terus menanjak. Pada 1993, Cameron berada dalam daftar "Kandidat yang Potensial sebagai Calon Anggota Parlemen di Kantor Pusat Partai Konservatif."

Cameron juga sempat bergabung dalam tim penasihat untuk Menteri Dalam Negeri Inggris saat itu, Michael Howard, sebelum memutuskan bekerja sebagai Direktur Hubungan Korporat di perusahaan televisi Carlton Communications selama tujuh tahun sejak 1994.

Pada 1996, Cameron menikah dengan Samantha, seorang aristrokrat yang menjabat sebagai direktur kreatif di perusahaan produk kulit mewah Smythson. Keduanya dikaruniai empat anak.
Sejak menempuh pendidikan, Cameron dikenal sebagai pemuda yang cemerlang. (Reuters/Eddie Keogh)
Cameron meninggalkan jabatannya untuk memperjuangkan karier sebagai anggota parlemen. Pada 2001, Cameron terpilih dan bergabung dengan Komite Dalam Negeri di Majelis Rendah Inggris.

Menyusul sejumlah kekalahan dari Partai Buruh pada 2005, pimpinan Partai Konservatif saat itu, Michael Horward lengser. Cameron menggunakan kesempatan ini untuk meraih kepemimpinan Partai Konservatif.

Pidato tanpa teks

Cameron berhasil mencuri perhatian para politikus Konservatif senior dengan pidatonya yang tanpa teks, dengan mengedepankan janji perubahan agar "kembali bangga menjadi Konservatif" dan menarik minat para pemuda untuk terjun ke dunia politik. Dia pun terpilih memimpin Partai Konservatif.

Cameron terkenal dengan slogan "Konservatisme penuh kasih" dan menaruh perhatian besar kepada Layanan Kesehatan Nasional yang dikelola oleh pemerintah Inggris, kerena memiliki pengalaman merawat anak sulungnya Ivan, yang menderita cerebral palsy dan epilepsi parah. Ivan meninggal pada Februari 2010 dalam usia enam tahun.

Di bawah kepemimpinannya, Partai Konservatif memenangi pemilu Inggris tahun 2010. Menyusul pengunduran diri perdana menteri sebelumnya, Gordon Brown, Ratu Elizabeth II menunjuk Cameron untuk membentuk pemerintahan baru.

David Cameron terpilih menjadi perdana menteri termuda Inggris pada tahun 2010. (Reuters/Peter Nicholls)
PM termuda

Cameron, yang kala itu baru berumur 43 tahun, kemudian menjabat sebagai perdana menteri termuda di Inggris dalam dua abad terakhir, beberapa bulan lebih muda dari Tony Blair yang menduduki jabatan perdana menteri periode 1997-2007.

Saat terpilih, Cameron mengajak Partai Liberal Demokrat pimpinan Nick Clegg untuk bersama membangun pemerintahan.

Sebagai perdana menteri, Cameron mendukung beberapa kebijakan internasional, diantaranya mendukung pelengseran Muammar Gaddafi dengan bantuan militer. Selain itu, Cameron juga mendukung pembatasan imigran dari negara non-Uni Eropa.

The Independent melaporkan, Cameron dan Menteri Dalam Negeri Theresa May berencana mengurangi imigran menjadi kurang dari 100 ribu jiwa sebelum pemilu 2015.

Selain itu, para pengamat juga mengkritisi keberpihakan Cameron kepada teman-teman lamanya di Oxford dalam mengisi parlemen. Semasa Cameron menjabat, hanya dua anggota senior Partai Konservatif yang mendapat posisi penting, yaitu George Osborne sebagai Menteri Keuangan dan Boris Johson sebagai Wali Kota London.

Dalam pemilu tahun ini, Cameron menjanjikan lapangan pekerjaan dan pemulihan ekonomi bagi Inggris, pengurangan pajak penghasilan bagi 30 juta rakyatnya sementara terus mendorong penghematan demi mengatasi defisit anggaran yang mencapai 5 persen dari PDB. (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER