Islamabad, CNN Indonesia -- Pakistan berduka ketika salah satu helikopter militer yang membawa 17 orang, termasuk 11 warga asing, mengalami kecelakaan sehingga menewaskan enam orang di dalamnya pada Jumat (8/5). Seorang warga Pakistan, Shakil Ahmed, menuturkan kisahnya ketika melihat helikopter tersebut jatuh menghantam atap sekolah Naltar Snow School yang berjarak hanya sekitar 100 meter dari rumah.
"Helikopter itu sudah sudah sangat dekat dengan helipad, sekitar 250 meter di udara, persis di atas sekolah," ujar Ahmed kepada Reuters.
Ahmed melihat helikopter tersebut sempat berputar beberapa kali dan mencoba untuk berputar sebelum akhirnya jatuh. "Untungnya, tidak ada anak di sekolah karena ini adalah hari libur untuk alasan keamanan. Helikopter tersebut terbakar selama lebih dari satu jam," tutur Ahmed.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak berapa lama setelah insiden terjadi, Taliban langsung mengklaim bahwa mereka adalah dalang dari kecelakaan tersebut.
Namun, klaim tersebut langsung dimentahkan oleh Juru Bicara Militer Pakistan, Asim Bajwal.
Seperti dilansir media Pakistan, Dawn, Bajwal menegaskan bahwa kecelakan terjadi akibat kesalahan teknis mesin dan tidak ada indikasi adanya serangan teroris.
Helikopter MI-17 itu jatuh di Lembah Naltar, Gilgit-Baltistan, sekitar 300 kilometer sebelah utara Islamabad. Wilayah ini dikelilingi tiga pegunungan; Himalaya, Karakorum, dan Hindu Kush.
Enam orang tewas dalam insiden tersebut, di antaranya adalah dua pilot warga negara Pakistan, Dubes Norwegia untuk Pakistan, Leif Larsen, Dubes Filipina untuk Pakistan, Domingo Lucenario, dan istri dari Dubes Malaysia untuk Pakistan, dan juga Hery Listyawati, istri dari Dubes RI untuk Pakistan, Burhan Muhammad.
Sementara itu, Duta Besar Belanda untuk Pakistan, Marcel de Vink, dan Duta Besar Polandia untuk Pakistan, Andrzej Ananics dilaporkan terluka.
Duta Besar Kanada, Afrika Selatan, Lebanon dan Romania disebut juga berada dalam helikopter tersebut, berdasarkan manifes yang diterima Reuters.
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan bahwa ada 17 orang dalam helikopter tersebut, terdiri 11 warga asing dan enam Pakistan. Mereka berada dalam satu dari tiga konvoi helikopter yang akan menghadiri sebuah acara yang menghadirkan Perdana Menteri Nawaz Sharif.
(den)