Jakarta, CNN Indonesia -- Menyusul kekalahan telak Partai Buruh dalam pemilihan umum parlemen Inggris Raya yang diadakan pada Kamis (7/5), pemimpin Partai Buruh, Ed Miliband mengumumkan pengunduran dirinya pada Jumat (8/5).
"Inggris membutuhkan Partai Buruh yang dapat bangkit kembali dari kekalahan ini sehingga kita dapat kembali memiliki pemerintahan yang berpihak kepada kaum pekerja," kata Miliband di markas Partai Buruh di London, dikutip dari Reuters, Jumat (8/5).
"Dan sekarang saatnya orang lain untuk mengambil alih kepemimpinan partai ini. Dengan ini saya mengumumkan pengunduran diri," kata Miliband, yang akan tetap menjadi anggota parlemen Partai Buruh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, Wakil Ketua Partai Buruh, Harriet Harman, akan mengambil alih kepemimpinan hingga ketua baru terpilih. Setelah itu, Harman juga akan mengajukan pengunduran diri.
Pengamat kerap mengkiritisi gaya kepemimpinan Miliband. Selain itu, popularitasnya dinilai jauh di bawah rivalnya, Ketua Partai Konservatif David Cameron yang memenangi suara telak.
Namun, beberapa tokoh partai menilai bahwa masalah Partai Buruh bukan hanya soal kepemimpinan Miliband.
"Tidak ada gunanya mengubah kapten jika sang kapal tengah menuju ke arah yang salah," kata John Reid, pejabat senior yang pernah menduduki beberapa jabatan penting, termasuk mantan menteri pertahanan dan dalam negeri di era mantan perdana menteri Tony Blair.
Kekalahan Buruh sangat telak terutama di Skotlandia, negara yang memiliki sejarah pendukung Buruh terbesar. Partai Buruh hanya berhasil mengantongi satu kursi dari 41 kursi yang tersedia, kalah telak dari Partai Nasional Skotlandia.
Miliband mengaku bertanggung jawab atas kekalahan yang diderita Buruh, yang menyebabkan beberapa tokoh Partai Buruh paling senior kehilangan kursi mereka.
Sejumlah politisi disebut-sebut menjadi kandidat pengganti Miliband, termasuk mantan menteri kesehatan di era PM Gordon Brown, Andy Burnham; politisi Buruh, Yvette Cooper; dan juru bicara Buruh untuk sektor bisnis sejak 2011, Chuka Umunna.
Sejumlah pendatang baru juga disebut-sebut mungkin saja dapat terpilih memegang tampuk kepemimpinan Buruh, termasuk Dan Jarvis, Tristram Hunt, Liz Kendall atau Rachel Reeves.
Miliband terpilih sebagai pemimpin Partai Buruh pada 2010 setelah memenangi mayoritas suara dari kakaknya, David Miliband, yang sempat menjabat sebagai menteri luar negeri Inggris periode 2007-2010.
Kemenangan Miliband saat itu dinilai berkat dukungan kuat dari serikat pekerja, sumber keuangan terbesar Partai Buruh. Kemenangan Ed saat itu membuatnya dijuluki "Red Ed", merujuk pada warna merah yang menjadi ciri khas Partai Buruh.
Tony Blair, yang memenangkan tiga pemilu berturut-turut untuk Partai Buruh dan menjabat sebagai perdana menteri periode 1997-2007, menyatakan bahwa Partai Buruh akan terus mengalami kekalahan jika memosisikan diri sebagai partai sayap kiri tradisional yang menentang Konservatif sayap kanan.
Meskipun begitu, penulis sayap kiri dan pendukung Partai Buruh, Owen Jones, menilai jia Buruh berubah arah menjadi sayap kanan, akan memberi hasil yang buruk.
Jones menilai letak kesalahan Miliband adalah gagal mengartikulasikan pesan yang jelas atau menghasilkan kebijakan yang berpihak kepada rakyat miskin, seperti semangat Partai Buruh selama ini.
"Sementara Tories (Konservatif) memiliki pesan yang jelas, 'membersihkan kekacauan Buruh', menjadi penyeimbang, mereformasi kesejahteraan dan sebagainya. Buruh tidak pernah membangun alternatif yang koheren," tulisnya dalam The Guardian.
David Cameron akan kembali memimpin Inggris dalam lima tahun ke depan setelah Partai Konservatif mendapatkan 316 kursi, sementara Partai Buruh hanya mendapatkan 239 kursi d
alam pemilu tahun ini.
Cameron menjanjikan lapangan pekerjaan dan pemulihan ekonomi bagi Inggris, pengurangan pajak penghasilan bagi 30 juta rakyatnya sementara terus mendorong penghematan demi mengatasi defisit anggaran yang mencapai 5 persen dari PDB.Partai Konservatif kini akan membentuk pemerintahan satu partai setelah lima tahun dalam koalisi dengan Partai Demokrat Liberal.
(ama/ama)