Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria asal New York dinyatakan bersalah atas 21 dakwaan, termasuk melakukan pelecehan seksual dan memproduksi materi pornografi anak.
Stephen M. Howells, 39, menculik dua gadis Amish Agustus tahun lalu. Jaksa Richard Hartunian dari Distrik Utara New York mengatakan Howells juga dinyatakan bersalah atas penculikan dan secara seksual mengeksploitasi empat anak-anak lainnya dalam 16 kesempatan antara Desember 2012 dan Agustus 2012.
CNN melansir, dalam pembelaannya, Howells mengaku ia berkonspirasi menculik para korban untuk memproduksi pornografi anak-anak dengan mantan kekasihnya, Nicole Vaisey, yang akan disidang pada Juni mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Howells membius para korban, yang umurnya berkisar antara 5 hingga 11 tahun. Ia mendapatkan obat bius saat bekerja sebagai perawat yang terdaftar. Howells kemudian melecehkan para korban secara seksual, lalu memfilmkannya, dan terkadang berganti peran dengan Vaisey.
“Aksi kriminal yang dilakukan oleh Stephen Howells di luar akal sehat,” kata Hartunian dalam sebua pernyataan.
Saat Howell ditahan pada Agustus, para penyelidik menemukan lima perangkat keras komputer berisi gambar-gambar dan video anak kecil dalam berbagai aktivias seksual eksplisit.
“Kami berbela sungkawa pada semua korban anak yang menerima perlakuan kejamnya. Kami akan terus melakukan apa yang kami bisa agar ia tidak akan menyiksa anak lain yang tak berdosa,” kata Hartunian.
Menurut pihak berwenang, pada Agustus, Howells dan Vaisey menculik dua kakak beradik, berusia 6 dan 12 tahun, di kebun sayur di luar pertanian keluarganya. Mereka memikat kedua gadis itu dengan anak anjing, menawarkan mereka untuk memelihara anjing itu. Saat anak yang paling tua curiga, Howells dengan paksa mendorong mereka masuk ke bagian belakang mobil.
Kedua gadis itu disekap selama hampir 24 jam, mereka diborgol bersama, dibelenggu ke tempat tidur dan dilecehkan secara seksual.
Setelah ramai diberitakan oleh media dan polisi merespons dengan lebih serius, pasangan sadis itu memutuskan terlalu berisiko untuk terus menyekap kedua korban.
Howells lalu meninggalkan para korban di sebuah area yang terisolasi sekitar 19 km dari tempat mereka disekap.
“Kejahatan yang dilakukan oleh Howells termasuk yang paling mengerikan yang bisa dibayangkan,” kata Andrew W. Vale, agen FBI dalam sebuah pernyataan. “Ia dengan hati-hati merencanakan dan melakukan penyiksaan dan eksploitasi ini.”
Howells juga dinyatakan bersalah atas tuduhan berkonspirasi untuk memproduksi pornografi anak, dan memiliki material pornografi anak. Untuk itu, ia terancam hukuman 15 hingga 30 tahun untuk tiap dakwaan.
(stu/stu)