Jakarta, CNN Indonesia -- Empat orang ditahan di Iowa, Amerika Serikat, karena kedapatan menyelundupkan 152 senjata api dan ribuan amunisi ke Libanon.
Menurut dokumen pengadilan yang dirilis pada Selasa (12/5), Ali Herz, 50, seorang warga naturalisasi AS asal Libanon, saudaranya Bassem Her, 29, anaknya Adam Herz, 22, dan serta istri Bassem, Sarah Majid Zeaiter, 24, dituduh mengirimkan kontainer tanpa menyebutkan apa isi di dalamnya.
Keempat orang itu tercatat membeli setidaknya 113 senjata api dari toko senjata berlisensi dalam 17 bulan terakhir dengan nilai total lebih dari US$100 ribu (setara Rp1,3 miliar).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun surat pengaduan pengadilan tidak menyebutkan mengapa senjata itu dikirim ke Libanon.
Investigasi dimulai ketika seorang penjual senjata api di Iowa melaporkan kepada agen pemerintah pada Februari soal pembelian beberapa senjata api dan ribuan amunisi oleh tiga pria dan seorang wanita beberapa bulan sebelumnya.
Penjual itu mengatakan keempat orang itu ljuga membeli 20 senjata api dalam sebuah pameran senjata pada akhir 2014 atau awal 2015, dan ketiga pria membeli lagi sejumlah senjata api dan amunisi pada 19 Februari di tokonya.
Penyelidikan menemukan bahwa Herz Enterprises mengirim sebuah kontainer ke Beirut, Libanon, dari Iowa, pada Agustus 2014, dan pengiriman lain dikirimkan pada Maret lalu.
Kontainer kedua diberhentikan di Norfolk, Virginia, dan ditemukan 53 senjata api beserta suku cadang dan aksesoris, serta lebih dari 6.800 amunisi.
Pihak berwenang juga mencari kontainer ketiga pada 9 Mei dan menemukan 99 senjata api serta lebih dari 9.500 amunisi.
(stu)