Jakarta, CNN Indonesia -- Pria bersenjata di motor membunuh setidaknya 43 orang di dalam bis di Karachi, Pakistan, Rabu (13/5).
Televisi lokal Pakistan menunjukkan gambar bus berwarna pink dengan bekas tembakan peluru serta ambulans.
“Ada enam penyerang. Mereka naik ke bus dan melepas tembakan,” kata Najib Khan dari Kepolisian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan bahwa semua penumpang merupakan komunitas Ismaili, Muslim Syiah, yang merupakan minoritas di Pakistan yang mayoritas merupakan penganut Sunni.
Setidaknya 43 dilaporkan tewas dan 13 lainnya terluka.
Alesha Aly, seorang anggota komunitas Ismaili, menangis di televisi saat ia menjelaskan bawah bus itu menjemput orang-orang ke tempat kerja setiap harinya.
“Bus itu dalam rute seperti biasanya ketika serangan terjadi. Orang-orang menjalani rutinitas normal, keluar untuk mencari nafkah,” kata Aly.
Karachi sendiri adalah kota dengan 18 juta orang yang menjadi jantung finansial Pakistan.
Tidak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa ini, namun kelompok Taliban telah melakukan pemboman di berbagai masjid milik kelompok minortitas sepanjang tahun ini.
Maret lalu, bom bunuh diri di luar dua gereja di Lahore membunuh 14 orang dan melukai sekitar 80 orang. Beberapa hari kemudian, sebuah bom meledak usai shalat Jumat pada Januari di luar masjid kelompok minoritas Bohra di Karachi.
Pada Februari, 20 orang tewas dalam sebuah serangan di masjid kelompok Syiah di Peshawar, dan 60 terbunuh saat masjid Syiah di Sindh diserang pada Januari.
Banyak kelompok agama minoritas menuduh pemerintah tidak cukup berupaya melindungi mereka. Sementara itu polisi dibayar rendah, dengan pelatihan dan peralatan yang kurang.
(stu)