London, CNN Indonesia -- Pangeran Harry dari Inggris mengimbau agar wajib militer kembali diterapkan di negaranya karena karir militer membantu dia dan anak buahnya kembali ke jalan yang benar.
Harry, 30 tahun dan pewaris tahta Inggris urutan kelima, mengatakan kepada koran
Sunday Times bahwa karirnya di Angkatan Bersenjata Inggris selama sepuluh tahun memberi “pengalaman luar biasa” bagi dirinya.
“Kembalikan wajib militer,” kata Harry.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya tidak tahu apa yang terjadi jika saya tidak masuk militer…Dan yang lebih penting lagi, manfaat militer bagi para pemuda.”
Pada 2012, cucu Ratu Inggris ini mengemukakakan penyesalan setelah muncul foto-foto telanjangnya bersama seorang wanita ketika di Las Vegas. Insiden ini sempat membuat malu kerajaan Inggris.
Harry akan keluar dari militer bulan depan, setelah pada awal tahun ini dia mengatakan sedang berada di persimpangan jalan dan menjelaskan karena tugas kerajaannya semakin banyak dia tidak akan punya waktu untuk memusatkan perhatian pada karirnya sebagai anggota militer.
Ketika ditanya terkait kisah asmaranya, Harry mengatakan dia cukup bahagia dengan statusnya yang tidak memiliki pacar.
“Bagi saya, ini hal bagus. Saya sangat bahagia tidak punya pacar. Saya tidak mencari pasangan saat ini,” katanya.
Pangeran Harry diwawancara koran ini di Selandia Baru, dimana dia sedang melakukan kunjungan satu minggu setelah mengakhiri latihan selama sebulan bersama Pasukan Pertahanan Australia.
Imbauan agar wajib militer dikembalikan, yang dihapus di Inggris sejak 1960, senada dengan surat yang dikirim ayahnya Pangeran Charles ke sejumlah menteri kabinet Inggris dipublikasikan awal minggu ini.
 Pangeran Harry merasakan manfaat kehidupan militer pada kehidupan pribadinya sehingga tidak melakukan hal-hal negatif. (Reuters/Matthew Lloyd) |
Berdasarkan UUD Inggris yang tidak tertulis, keluarga kerajaan tidak boleh ikut dalam politik dan Ratu Elizabeth tidak pernah mengemukakan pendapatnya selama 63 tahun menjadi Ratu.
Harry berencana menghabiskan waktu tiga bulan di Afrika bagian selatan pertenghan tahun ini untuk mempelajari satwa liar dan konservasi.
(yns)