Jakarta, CNN Indonesia -- Seluruh jenazah korban Germanwings, pesawat yang menabrak pegunungan Alpen, Perancis Maret lalu akhirnya tuntas diidentifikasi. Mereka bisa dibawa pulang oleh keluarga, menurut prosekutor Marseille, Selasa (19/5).
Diberitakan Reuters, dokumen-dokumen resmi terkait pemulangan jenazah sudah diserahkan pada maskapai Jerman, Lufthansa yang menjadi induk Germanwings. Dokumen itu menunjukkan jenazah korban sudah diserahterimakan.
"Sertifikat untuk 150 jenazah sudah ditandatangani, begitu pula dengan izin untuk pemakaman," ujar prosekuter, dikutip Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan, Germanwings berisi 150 orang termasuk kru pesawat menabrak pegunungan Alpen Maret lalu. Ironisnya, pesawat diduga ditabrakkan sendiri oleh kopilotnya, Andreas Lubitz. Ia mengunci pilot di luar kokpit.
Setelah sendirian, Lubitz menaikkan kecepatan pesawat dan menabrakkannya ke pegunungan. Kecepatan pesawat saat itu 700 kilometer per jam. Banyak dugaan mengapa Lubitz bunuh diri.
Ia diduga mengalami ablasio retina, sebuah penyakit mata. Namun dugaan lain yang lebih kuat adalah Lubitz mengalami depresi. Ia bahkan diduga menyembunyikan surat sakit yang menyatakan tidak sehat untuk bekerja.
Lubitz juga membohongi dokter yang merawatnya. Berdasarkan penyidikan, Lubitz memang sudah merencanakan bunuh diri dengan pesawatnya sejak lama. Ia bahkan pernah mengatakan ingin dikenang lewat kejadian besar.
(rsa/rsa)