Imigran Bangladesh yang Terdampar di Myanmar akan Dideportasi

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Minggu, 24 Mei 2015 14:55 WIB
Myanmar akan memulangkan kembali ratusan imigran asal Bangladesh yang terdampar di perairannya pekan ini.
Sekitar 1.1 juta warga Rohingya di Myanmar tidak mempunyai kewarganegaraan dan hidup dalam kondisi terdiskriminasi. (Reuters/Paula Bronstein)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan imigran asal Bangladesh yang diselamatkan oleh Myanmar pada Jumat (22/5) akan kembali dipulangkan ke negara asal. Langkah ini dilakukan pemerintah Myanmar ditengah meningkatnya tekanan dari dunia internasional agar Myanmar mengatasi krisis ribuan "manusia perahu" yang kini terdampar di Indonesia dan Malaysia.

"Kami memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka. Setelah itu, kami akan mendeportasi mereka kembali ke negara asal," kata Zaw Htay, direktur kantor kepresidenan Filipina, dikutip dari Channel NewsAsia, Sabtu (23/5)

Untuk itu, Htay melanjutkan, pemerintah Myanmar akan berkordinasi dengan pemerintah Bangladesh dan para petugas di perbatasan kedua negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami telah berkordinasi dengan pejabat Bangladesh di daerah perbatasan dan telah menginformasikan kepada mereka mengenai hal ini," kata Htay menambahkan.

Pada Jumat (22/5), juru bicara pemerintah Myanmar, Ye Htut menyatakan Angkatan Laut Myanmar menemukan kapal arah dari Ranong, Thailand selatan, pada Kamis (21/5) yang berisi 219 imigran Bangladesh, terdiri termasuk sembilan awak kapal dan dua penerjemah.

(Baca juga: Angkatan Laut Myanmar Temukan 200 Imigran Bangladesh)

Myanmar sebelumnya mendapat kecaman dari Amerika Serikat yang menganggap negara itu
tidak mampu membendung aliran pengungsi yang berakar dari diskriminasi terhadap etnis Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine.

Sekitar 1.1 juta warga Rohingya di Myanmar tidak mempunyai kewarganegaraan dan hidup dalam kondisi terdiskriminasi. Hampir 140 ribu orang mengungsi dalam bentrokan mematikan dengan umat Buddha di negara bagian barat Rakhine pada 2012.

Sementara di Indonesia, sejak pekan lalu tercatat setidaknya 1.700 imigran Rohingya dan Bangladesh yang terdampar di beberapa kabupaten di Aceh.

Karena Indonesia belum meratifikasi Konvensi PBB tahun 1951 soal pengungsi, Kementerian Luar Negeri saat ini masih menunggu hasil verifikasi yang dilakukan badan pengungsian PBB, UNHCR, soal status imigran tersebut.

Jumlah keseluruhan imigran di Indonesia yang saat ini menunggu resettlement atau pemukiman kembali mencapai angka 12 ribu jiwa.

Usai pertemuan tiga negara yang dilangsungkan di Malaysia pada Rabu (20/5), Malaysia dan Indonesia sepakat menawarkan tempat penampungan sementara kepada imigran Myanmar dan Bangladesh yang masih terkatung-katung di lautan lepas yang diperkirakan berjumlah sekitar 7.000 orang. Meskipun demikan, kedua negara juga menegaskan tidak akan menampung lebih banyak lagi imigran.

Pemerintah Thailand menyatakan tidak akan menampung imigran dan hanya akan menyalurkan bantuan di laut. Meski begitu, Thailand tidak akan mendorong mereka ke luar perairan Thailand seperti sebelumnya. (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER