Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak berwenang Mesir akan membuka perbatasan dengan Gaza dalam satu arah pada Selasa dan Rabu besok, setelah laporan Bank Dunia yang mengatakan wilayah itu berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan.
Rafah, yang saat ini menjadi jalur utama keluar masuk ke Gaza ditutup sejak Oktober, dan hanya dibuka sementara selama beberapa hari sejak itu.
Al Arabiya memberitakan, Kedutaan Palestina di Mesir mengatakan bahwa keputusan untuk membuka Rafah terjadi setelah korespondensi “tingkat tinggi” antara Palestina dan Mesir, dan menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Mesir karena telah “meringankan penderitaan” warga Gaza.
Beberapa hari sebelumnya, Bank Dunia mengatakan bahwa perekonomian Gaza berada di ambang kehancuran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Bank Dunia, Jalur Gaza berada dalam keadaan yang lebih buruk dari yang tempat lain di dunia, dengan tingkat pengangguran tinggi dengan prospek jangka panjang yang mengkhawatirkan.
"Blokade, perang dan tata kelola yang buruk telah mencekik ekonomi Gaza dan tingkat pengangguran saat ini adalah yang tertinggi di dunia," kata laporan Bank Dunia, yang disusun oleh Steen Lau Jorgensen, Direktur Bank Dunia untuk Gaza dan Tepi Barat.
Laporan itu mengatakan GDP Gaza seharusnya meningkat empat kali lebih tinggi jika tidak konflik dan pembatasan, termasuk blokade atas wilayah itu sejak tahun 2007.
Israel dan Mesir memberlakukan blokade terhadap Gaza setelah Hamas dengan kekerasan merebut teritori itu dari Presiden Mahmoud Abbas yang mendapat dukungan negara Barat.
Israel mengatakan blokade itu diperlukan untuk mencegah Hamas mendapatkan senjata dan membangun infrastruktur bagi militannya.
Sejak mengambil alih Gaza, Hamas telah berperang tiga kali dengan Israel, termasuk pertempuran selama 50 hari pada musim panas tahun lalu, yang ikut menghancurkan bangunan dan infrastruktur Gaza.
Lebih dari 2.200 warga Palestina, termasuk ratusan warga sipil, tewas selama perang tersebut. Di sisi Israel, 67 tentara dan enam warga sipil tewas.
(stu)