Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok pemberontak Houthi mengklaim telah menembak jatuh satu jet tempur Arab Saudi di Sanaa, Yaman, namun Dubes Yaman di Washington membantahnya sementara pemerintah Arab Saudi memilih bungkam.
Seorang pejabat Houthi mengatakan jet tempur yang jatuh adalah F-16 dan sejumlah foto yang diunggah secara online, diantaranya di akun twitter dan Facebook Yaman Post, menunjukan potonngan badan jet tempur dan foto tulisan "Royal Saudi Air Force."
Kicauan Yaman Post di Twitter menyebut, pemberontak Houthi menyita dua rudal yang masih utuh dan menyatakan pilot masih hilang. Salah satu foto menunjukan salah satu rudal yang terlihat masih utuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, media itu kemudian melaporkan kutipan Menteri Pertahanan Yaman yang menyatakan, pesawat tersebut F-15 bukan F-16.
CNN tidak dapat menemukan catatan bahwa Arab Saudi memiliki F-16 tapi mereka mempunyai sejumlah pesawat F-15.
Menjawab pertanyaan CNN, Pejabat Arab Saudi mengatakan pemerintahnya tidak mau mengomentari klaim tersebut. CNN tidak dapat mengkonfirmasi keaslian foto dan video yang diunggah secara daring tersebut.
Kantor berita Reuters melaporkan, awal bulan ini Houthi mengaku telah menembak jatuh pesawat F-16 milik Moroko yang ikut dalam serangan udara pimpinan Arab Saudi di Yaman. Namun juru bicara militer Arab Saudi menyebut pesawat itu jatuh.
Awal Maret, Houthi mengklaim menembak satu pesawat jet Sudan dan menangkap pilotnya. Mereka menyebarkan foto pilot dan puing pesawat untuk mendukung klaim tersebut.
Dua pejabat Kementerian Pertahanan mengatakan kepada CNN, koalisi pimpinan Arab Saudi yang terdiri dari sembilan negara telah melakukan 94 kali serangan udara di ibu kota Yaman dengan sasaran enam pangkalan militer pada Minggu (24/5).
Serangan udara ke Sanaa terus berjalan hingga petang hari, namun tidak ada laporan mengenai korban akibat serangan tersebut.
Para pejabat kementerian itu mengatakan, pada Sabtu (23/5) serangan udara Arab Saudi mengenai posisi-posisi Houthi di ibu kota Yaman termasuk satu depot militer.
Pemberontak Houthi dilaporkan terlibat pertempuran dengan pasukan perlawanan di Abyan, Taiz, Mareb, Jawf dan juga Aden.
Kantor Komisaris Hak Asasi Manusia PBB melaporkan jumlah korban sipil hingga Jumat (22/5) adalah 1.037 orang. Sementara, 2.453 warga sipil luka-luka akibat serangan koalisi pimpian Arab tersebut.
Yaman kini menderita kekurangan pasok bahan bakar dan makanan, sementara aliran listrik dan air bersih pun terganggu akibat serangan-serangan itu. PBB melaporkan telah terjadi wabah penyakit di kalangan warga akibat tidak tersedia sanitasi yang bersih.
Skein PBB Ban Ki-moon telah mendesak semua pihak untuk memperpanjang jeda kemanusiaan yang berakhir minggu lalu, dan meminta mereka ikut dalam perundingan di Jenewa yang dijadwalkan pada Kamis (28/5).
Presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi telah mengirim ke Utusan PBB untuk Yaman yang berisi permintaan maaf karena tidak bisa menghadiri pertemuan di Jenewa itu.
(stu/yns)