Diduga ISIS, Manajer IT Anak Perusahaan Coca Cola Ditangkap

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 26 Mei 2015 08:41 WIB
Seorang manajer IT di sebuah anak perusahaan Coca-Cola Co di Bangladesh ditangkap bersama satu orang lain karena dicurigai terkait dengan ISIS.
(Ilustrasi/Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang manajer IT di sebuah anak perusahaan Coca-Cola Co di Bangladesh ditangkap bersama satu orang lain karena dicurigai terkait dengan ISIS.

Kedua orang ini ditahan dalam sebuah operasi di ibu kota Dhaka pada Minggu malam, kata Sheikh Nazmul Alam, seorang pejabat senior dari Kepolisian.

Aminul Islam, adalah kepala departemen teknologi informasi sebuah perusahaan multinasional, namun juga menjabat sebagai koordinator regional ISIS, sementara Sakib Bin Kamal, adalah seorang guru di sebuah sekolah di Dhaka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pejabat polisi dan sumber perusahaan mengatakan kepada Reuters bahwa Aminul bekerja di International Beverages Private Ltd, sebuah unit Coca-Cola. Sumber perusahaan, yang meminta anonimitas karena sensitivitas kasus ini, mengkonfirmasi pria yang ditangkap adalah kepala IT, dan mengatakan ia telah absen kerja selama beberapa hari.

Dalam sebuah pernyataan, anak perusahaan mengatakan mereka mengetahu laporan media tentang penankapan Aminul Islam Baig. "Kami akan bekerja sama sepenuhnya dengan lembaga penegak hukum sesuai kebutuhan.”

"Kami dapat mengkonfirmasi Md Aminul Islam Baig adalah karyawan dari IBPL," kata juru bicara Coca-Cola melalui email. "Kami bekerja sama sepenuhnya dengan lembaga penegak hukum mengenai hal ini."

Alam mengatakan para tersangka mengakui telah membujuk setidaknya 25 siswa untuk bergabung dengan ISIS, kelompok militanyang ingin mendirikan negara Islam dan telah menguasai banyak wilayah di Irak dan Suriah.

Setidaknya 12 orang telah ditangkap di Bangladesh dalam beberapa bulan terakhir karena diduga terlibat dengan ISIS, menimbulkan kekhawatiran di wilayah Asia Selatan.

Meski begitu, belum jelas apakah para militan ini bertindak sendiri atau terintegrasi dengan ISIS di Timur Tengah.

Bangladesh, yang sekitar 90 persen penduduknya adalah Muslim, sudah meningkatkan kewaspadaan. Tiga blogger sekuler termasuk seorang warga negara AS, Avijit Roy, telah dibunuh oleh kelompok Islam radikal sejak Februari.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Bangladesh sudah melarang Ansarullah Bangla Team, kelompok ekstremis yang telah mengklaim pembunuhan tersebut. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER