Terpisah 41 Tahun, Pria Chile Akhirnya Bertemu Ibu Kandung

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Selasa, 26 Mei 2015 15:02 WIB
Tolliver diculik setelah dilahirkan dan berujung di tangan orang tua angkat di Amerika Serikat. Pencariannya membuahkan hasil, dia bertemu ibu kandungnya.
Tolliver diculik sesaat setelah dilahirkan dan berujung di tangan orang tua angkat di Amerika Serikat. Pencariannya membuahkan hasil, dia bertemu ibu kandungnya. (Ilustrasi/Flickr)
Santiago, CNN Indonesia -- Tiada kata terucap dalam pertemuan antara Nelly Reyes dan putranya, Travis Tolliver, hanya ada pelukan yang dalam dan lama. Betapa tidak, sudah 41 tahun mereka terpisah. Tolliver direnggut dari Reyes di hari dia dilahirkan.

Reyes sebelumnya telah menunggu berjam-jam di Bandara Internasional Arturo Merino, Santiago, Chile, menyambut kedatangan putranya yang hilang. "Menunggu Travis tercinta. Ibumu, Nelly dan keluarga," tulis poster yang dibawa Reyes.

Pertemuan keduanya tidak terlupakan. Keduanya menangis bahagia. Untuk pertama kalinya Tolliver mengetahui masih memiliki ibu kandung di Chile.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak bisa menggambarkan perasaan saat ini. Gila! Saya tidak mengira ini bisa terjadi," kata pria 41 tahun ini.

Hal yang sama terjadi pada Reyes, 61, yang tak mampu berkata-kata. "Saya akan memeluknya setiap hari. Saya sangat mencintainya," kata Reyes.

Diberitakan CNN, Senin (25/5), suasana mengharukan itu terjadi setelah empat dekade dilalui dengan kesedihan, pengingkaran, kebohongan dan kriminal, yang telah memisahkan seorang ibu dan anaknya yang baru lahir.

Diperjualbelikan

Saat itu tanggal 15 November 1973, pukul 4 sore, Reyes yang baru berusia 19 tahun melahirkan putranya, Tolliver. Kegembiraan berubah kesedihan saat perawat mengatakan bayinya sakit jantung dan tidak akan selamat.

"Beberapa jam kemudian mereka mengatakan dia meninggal," kata Reyes. Kendati memohon, pihak Rumah Sakit Enrique Deformes Hospital di kota pesisir Valparaiso itu, menolak menunjukkan mayat jabang bayi tersebut.

Ternyata Tolliver tidak meninggal dunia. Dia diculik dan berakhir diadopsi oleh pasangan suami-istri di Washington, Amerika Serikat. Orang tua adopsinya hanya tahu bayi itu ditinggalkan oleh ibunya di Chile.

Tolliver sedari kecil menyadari dia adalah anak adopsi, namun tidak tahu bahwa dia adalah korban penculikan.

Diselidiki

Kasus yang menimpa Tolliver bukan satu-satunya di Chile. Menurut badan perlindungan anak Chile, Sename, ada ribuan kasus serupa terjadi di negara itu antara 1970-an hingga 1980-an, ratusan di antaranya tengah diselidiki.

Di negara ini, anak-anak yang diculik dan dijual dikenal dengan nama "Children of Silence."

Menurut penyelidikan, bayi-bayi ini diculik atau diserahkan sendiri oleh kakek-neneknya karena malu atas kehamilan di luar nikah. Kasus ini juga melibatkan para dokter, pendeta dan biarawati.

Seorang pendeta Gerardo Joannon, saat ini tengah diperiksa atas keterlibatannya dalam kasus tersebut. Pendeta dari Jemaah Hati Suci ini diduga terlibat dalam penculikan bayi, pemalsuan dokumen dan identitas.

Penyidik Mario Carroza mengatakan penyelidikan terhadap Joannon adalah untuk mencari tahu apa yang terjadi pada tahun 1970-an terhadap para bayi. Sedangkan kasus kriminal yang menimpanya sudah kedaluwarsa dan dia tidak bisa diadili. Joannon membantah seluruh tuduhan terhadapnya.

Gereja juga telah melakukan penyelidikan internal dan melaporkannya pada Vatikan. Dari hasil penyelidikan disebutkan, walaupun pendeta itu melakukan kesalahan moral dan hukum, namun tindakannya dianggap tidak melanggar hukum kanon.

Untuk kasus Tolliver, tidak diketahui siapa yang menculiknya atau apakah ada kepentingan finansial yang terlibat. Tolliver mengaku mencoba mencari ibu biologisnya sejak dia usia 20 tahun, namun baru serius melakukannya tahun lalu.

Akhirnya melalui tes DNA, dia berhasil menemukan Reyes. Dia juga memiliki lima saudara kandung. Tolliver mengumpulkan uang untuk berangkat ke Chile melalui situs donasi GoFundMe.

Ini adalah berita baik bagi Tolliver dan Reyes, namun ibu angkatnya khawatir dia akan ditinggalkan. Namun, kata Tolliver, hal itu tidak akan terjadi.

"Dia selalu menjadi ibu saya--saya punya dua sekarang--dia membesarkan saya. Saya menjadi seperti ini karena dia. Dia selalu punya tempat di hati saya dan tidak tergantikan," ujar Tolliver soal ibu angkatnya. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER