Empat Ratus Orang Masuk RS Akibat Gelombang Panas di Jepang

Eky Wahyudi | CNN Indonesia
Rabu, 27 Mei 2015 06:22 WIB
Lebih dari 430 orang di Jepang dirawat di rumah sakit akibat gelombang panas yang melanda beberapa daerah di negari sakura tersebut.
(Ilustrasi/Getty Images/Kiyoshi Ota)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lebih dari 430 orang di Jepang dirawat di rumah sakit akibat gelombang panas yang melanda beberapa daerah di negari sakura tersebut. Hal ini sampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Jepang (FDMA) pada Selasa (26/5), seperti dilansir oleh Sputniknews.

FDMA yang bertanggung jawab atas layanan ambulans mengutip data dari 18 sampai 24 Mei. Kasus orang yang dirawat di rumah sakit akibat gelombang panas diantaranya terjadi di Tokyo, Kyoto, Saitama, Prefektur Fukushima, Prefektur Fukoka dan beberapa daerah lainnya.

Menurut Badan Metereologi Jepang, suhu di beberapa daerah di Jepang mengalami peningkatan di atas 30 derajat celsius. Para ahli memperingatkan bahaya dari panas berlebih dan mengajak masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Mei dan Juni, diperkirakan kenaikan di atas normal (di atas 40 derajat Celsius) terjadi di pulau Okinawa dan Amami.

Pada April, massa udara hangat yang tidak biasa bergerak ke bagian Asia timur sehingga membawa suhu tinggi ke Jepang. Suhu di beberapa prefektur dilaporkan memecahkan rekor.

Menurut FDMA, selama periode 11-17 Mei dilaporkan dua orang tewas dan 480 dirawat di rumah sakit setelah kelelahan akibat kepanasan.

Pemerintah Jepang menyatakan kekhawatiran atas panas tinggi yang bisa mempengaruhi jadwal Olimpiade Musim Panas 2020 dan Paralimpiade di Tokyo. Para pejabat mempertimbangkan langkah-langkah untuk menangani suhu tinggi, salah satunya penggunaan AC di stadion dan promosi ruang hijau.

Jepang memiliki sejarah panjang terkait gelombang panas. Pada awal Juni 2011, 26 warga Jepang meninggal karena sengatan panas, sementara hampir 13.000 dirawat di rumah sakit.

Sementara itu, di India, laporan terakhir mengungkap gelombang panas sudah menewaskan sekitar 1.000 orang. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER