Vatikan Kecewa Irlandia Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Rabu, 27 Mei 2015 12:28 WIB
Menteri Luar Negeri Vatikan, Kardinal Pietro Parolin, mengaku kecewa dengan hasil referendum Irlandia yang mendukung pelegalan pernikahan sesama jenis.
Hasil referendum Irlandia yang mendukung pernikahan sesama jenis sontak disambut para pendukung hak gay di seluruh dunia. (Reuters/Cathal McNaughton)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Vatikan, Kardinal Pietro Parolin, mengaku kecewa dengan hasil referendum Irlandia yang mendukung pelegalan pernikahan sesama jenis dan kesetaraan kaum gay. Menurutnya, hasil referendum yang diadakan pekan lalu itu merupakan "pukulan bagi kemanusiaan."

"Saya sangat sedih dengan hasilnya. Gereja harus memperhitungkan kenyataan ini, namun dalam arti bahwa gereja harus memperkuat komitmennya terhadap kekristenan. Ini bukan hanya pukulan telak bagi prinsip-prinsip Kristen, namun juga pukulan bagi kemanusiaan," kata Kardinal Pietro Parolin di Roma, Selasa (26/5), dikutip dari The Guardian.

Kekecewaan yang dilontarkan Parolin, yang dianggap sebagai pejabat tertinggi Vatikan kedua setelah Paus Fransiskus menurut hierarki gereja, dinilai merepresentasikan kekecewaan Vatikan terhadap pelegalan pernikahan sesama jenis di Irlandia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Baca juga: Irlandia Legalkan Pernikahan Sesama Jenis Melalui Referendum)

Komentar Parolin dinilai lebih mewakili Vatikan ketimbang komentar Uskup Agung Diarmuid Martin dari Dublin, yang pekan lalu menyatakan, "Jika referendum ini merupakan penegasan pandangan para pemuda, maka Gereja memiliki tugas besar soal hal ini. Gereja perlu mengecek realitas yang terjadi."

Irlandia menjadi negara pertama yang melegalkan pernikahan sesama jenis melalui referendum yang digelar pada Jumat (22/5). Hasil referendum yang diumumkan pada Sabtu (23/5) menunjukkan bahwa sekitar 62 persen dari penduduk Irlandia, yang sebagai besar penganut Katolik, memilih untuk melegalkan pernikahan sesama jenis.

Meskipun hasil tersebut disambut baik para pendukung hak gay di Irlandia dan di seluruh dunia, referendum ini juga dianggap menjadi bukti betapa lebarnya jurang pemisah antara para pemuda dengan gereja yang mengajarkan bahwa homoseksual merupakan sebuah dosa dan menentang pernikahan sesama jenis.

Komentar Parolin disinyalir akan menghidupkan kembali perdebatan soal sikap gereja katolik terhadap kaum gay, lesbian, transgender dan biseksual, khususnya setelah Paus Fransiskus mengutarakan komentarnya yang terkenal, "Siapalah saya untuk menghakimi (hal itu)?," ketika ditanya soal "lobi gay" di Vatikan.

Komentar itu sontak memberikan harapan di kalangan umat Katolik modern bahwa gereja Katolik akan menoleransi dan menerima kaum gay. Namun, harapan itu seakan runtuh ketika Vatikan menolak nominasi diplomat beragama Katolik, Laurent Stefanini, sebagai duta besar Perancis, beberapa waktu lalu, hanya karena dia seorang gay, menurut laporan media di Perancis dan Italia.

Vatikan menolak mengomentari hal ini, namun terdapat spekulasi dalam beberapa pekan terakhir bahwa Paus dapat membuat perubahan mendadak dan menerima nominasi Stefanini. Hingga berita ini ditulis, belum ada informasi baru soal pengangkatan Stefanini. (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER