Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah panel yang terdiri dari pemerintah dan pelaku inustri akan meninjau bagaimana Badan Penerbangan Federal AS (FAA) akan memantau kesehatan mental pilot komersial dan akan membuat rekomendasi dalam waktu enam bulan.
Dua bulan setelah kecelakaan pesawat Germanwings di Pegunungan Alpen Perancis, komite untuk membuat peraturan bagi kesehatan pilot diumumkan. Dugaan bahwa kopilot Germanwings sengaja mencelakai pesawat dan penumpangnya telah mendorong pengawasan terhadap kondisi mental pilot.
Komite dari AS dan pakar internasional akan memeriksa metode yang digunakan untuk mengevaluasi kesehatan emosional pilot serta hambatan untuk melaporkan masalah terkait dengan hal itu, kata FAA pada Rabu (27/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan rekomendasi komite itu, FAA dapat mempertimbangkan perubahan prosedur pengujian, desain pesawat, pelatihan pilot dan hal lainnya.
FAA mengatakan pilot AS sudah menjalani pemeriksaan medis yang kuat tetapi bencana Germanwings dan hilangnya Malaysia Airlines MH370 pada Maret 2014 membuktikan bahwa industri penerbangan komersil membutuhkan peraturan baru.
Peraturan AS saat ini mewajibkan pilot untuk melakukan pemeriksaan fisik tahunan, atau setiap enam bulan jika kapten berusia 40 atau lebih. Setiap pilot juga harus melengkapi formulir permohonan medis FAA yang bertanya tentang gangguan mental.
Pengujian dilakukan oleh Penguji Medis Aviasi (AME) yang bertanya tentang kondisi psikologis pilot.
Pilot terancam hukuman denda hingga US$250 ribu jika terbukti memberikan informasi palsu.
Deutsche Lufthansa AG, yang memiliki Germanwings, "sangat menyambut upaya yang berfungsi untuk lebih meningkatkan keselamatan penerbangan internasional dan akan mendukung penuh upaya tersebut," kata juru bicara Claudia Lange dalam sebuah pernyataan.
Komisi Eropa telah meminta Badan Keselamatan Penerbangan Eropa untuk menilai laporan tentang penyebab kecelakaan Germanwings.
Menurut temuan awal dari laporan itu, terdakwa Germanwings kopilot telah berlatih manuver untuk menabrakkan pesawat.
(stu)