Jepang Akan Bangun Toilet di Dalam Elevator

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Rabu, 03 Jun 2015 17:02 WIB
Akibat puluhan warganya kerap tertahan di dalam elevator ketika gempa terjadi, Jepang berencana membangun instalasi toilet di dalam elevator.
Jepang tengah berencana membangun instalasi toilet di dalam elevator, untuk membantu warga yang tertahan di dalam elevator saat gempa. (Ilustrasi/Thinkstock/Hope Milam)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Jepang berencana membangun instalasi toilet dan menyediakan pasokan air minum darurat di dalam elevator. Rencana ini tengah dipertimbangkan untuk membantu warganya ketika gempa bumi melanda negara itu.

Mengutip The Guardian, rencana ini merebak menyusul insiden yang menimpa puluhan orang ketika gempa berkekuatan 8,5 SR mengguncang Jepang pada Sabtu (30/5). Mereka tertahan di ruangan sempit elevator yang terhenti selama beberapa jam di ketinggian, tak dapat minum dan tak dapat membuang air ke toilet.

Sebagian besar elevator otomatis berhenti di lantai terdekat, dan pintu elevator terbuka, memungkinkan orang-orang untuk keluar. Sayangnya, 14 elevator lainnya tergantung di antara lantai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumber dari asosiasi pembuat elevator menyatakan bahwa pasca insiden tersebut para pejabat kementerian infrastruktur mengadakan pertemuan dengan pelaku usaha industri pembuatan elevator untuk mempertimbangkan kemungkinan pembuatan toilet di dalam elevator.

Sumber yang tak dipublikasikan namanya ini mengungkapkan bahwa pembahasan instalasi toilet tersebut termasuk kemungkinan menyediakan fasilitas yang terbuat dari kardus yang dapat dilipat ke dinding elevator. Kardus tersebut diisi oleh kantong yang tahan air dan bahan penyerap lainnya.

Hingga saat ini, sejumlah elevator buatan terbaru di Jepang telah dilengkapi dengan area tempat duduk kecil bagi para lansia. Terdapat pula wacana untuk menempatkan fasilitas toilet ini di bahwa kursi para lansia tersebut.

Jepang memiliki sekitar 620 ribu elevator di seluruh gedung publik dan swasta, sekitar 20 persen di antaranya berada di Tokyo.

Lokasi Jepang yang berada di persimpangan empat lempeng tektonik membuat negara ini kerap kali diguncang gempa.

Pemerintah memperkirakan bahwa gempa berkekuatan besar yang diperkirakan masih akan terus mengguncang Jepang selama beberapa dekade ke depan dapat mengakibatkan 17 ribu orang tertahan di dalam elevator.

Gempa berkekuatan 8,5 SR yang terjadi pada Sabtu (30/6) berpusat di Samudera Pasifik, sekitar 900km sebelah selatan Tokyo. Namun, guncangan terasa hingga ke seluruh negeri.

Akibat gempa tersebut, sebanyak 12 orang terluka, termasuk seorang pria berusia 56 tahun yang mengalami patah tulang rusuk, namun tak ada korban tewas, menurut data dari dinas pemadam kebakaran Tokyo dan laporan sejumlah media lokal. (ama/stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER