Mahathir: Saya Disarankan Teman untuk Tidak Menyerang Najib

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Sabtu, 06 Jun 2015 11:05 WIB
Mahathir Mohamad menyatakan dia disarankan oleh seorang teman untuk tidak menyerang Perdana Menteri Najib Razak terkait soal badan investasi 1MDB.
Mahathir Mohamad menyatakan dia disarankan oleh seorang teman untuk tidak menyerang Perdana Menteri Najib Razak terkait soal badan investasi 1MDB. (Getty Images/Chung Sung-Jun)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohamad menyatakan bahwa baru-baru ini dia disarankan oleh seorang teman untuk tidak menyerang Perdana Menteri Najib Razak terkait soal skandal di tubuh lembaga investasi 1 Malaysia Development Berhad, atau 1MDB, yang dinilai menjadi sebab terpukulnya perekonomian Malaysia.

Dalam blog pribadinya, chedet.cc, yang dipublikasikan pada Jumat (5/6), Mahathir menulis bahwa temannya itu menilai nama baik Mahathir sebagai tokoh senior dan mantan perdana menteri terlama Malaysia akan tercoreng jika dia tak juga berhenti menyerang Najib.

(Baca juga: Pidato Mahathir Mohamad Dipotong oleh Polisi Malaysia)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seorang teman mengunjungi saya di kantor, baru-baru ini. Saya sering membantunya ketika masih menjabat sebagai PM, bukan dengan uang atau pekerjaan, melainkan memperlancar proses birokrasi untuk proyeknya. Kini, dia menjadi pendidik yang sukses dan mampu memperluas usahanya hingga ke luar negeri," tulis Mahathir dalam tulisan di blognya yang berjudul "Legacy" pada Jumat (5/6).

"Saya menganggap bantuan saya bermanfaat, karena proses birokrasi terkadang tidak diperlukan dan sering menghambat. Saya melakukan ini untuk semua orang, dan sangat senang bisa membantu," tulis Najib melanjutkan.

Dalam tulisan di blognya yang hanya diberi judul "Legacy" itu, Mahathir memaparkan bahwa temannya tersebut kerap mengunjungi kantornya, hanya untuk bertegur sapa sembari membicarakan kondisi perpolitikan Malaysia. Kepada Mahathir, teman yang tak disebutkan namanya itu sering melontarkan kekhawatirannya tehadap kebijakan Najib dan meminta Mahathir melakukan sesuatu sebagai tokoh senior Malaysia.

"Namun, kali ini dia berubah. Dia terus mendesak saya untuk tidak 'menyerang' PM. Saya jelaskan mengapa saya melakukannya. Tapi dia bersikeras agar saya berhenti mempertanyakan kepemimpinan Najib terkait skandal keuangan saat ini," kata Mahathir dalam blognya.

"Dia memperingatkan bahwa nama baik saya bisa tercoreng. Saya katakan kepadanya, 'Jika pun saya memiliki nama baik, itu tidak penting. Saya prihatin dengan apa yang terjadi di negeri ini'," kata Mahathir melanjutkan.

Kampanye menjelekkan Mahathir

Mengutip media Malaysia, The Malaysian Insider, meski Mahathir tak secara gamblang menyebutkan namanya, namun diperkirakan "teman" Mahathir tersebut adalah Tan Sri Lim Kok Wing, yang baru diangkat sebagai pejabat humas untuk Najib.

"Namun kini saya sadar mengapa dia bilang saya akan kehilangan nama baik saya. Dia diberi tugas untuk menghancurkan saya, menghancurkan nama baik saya. Saya pikir dia dan bosnya percaya bahwa jika saya tidak lagi populer, maka kritik saya terhadap skandal 1MDB akan diabaikan publik," tulis Mahathir dalam blognya.

"Jadi kini kita bisa lihat kampanye baru yang lebih agresif untuk menjelekkan saya dan untuk menunjukkan bahwa PM didukung oleh rakyat. Media-media besar kini sibuk memberitakan bagaimana lembaga (1MDB) bekerja. Namun Najib kehilangan kesempatannya untuk menjelaskan kepada rakyat, ketika dia tidak hadir dalam forum Nothing to Hide," tulis Mahathir.

Forum yang seharusnya menjadi diskusi publik soal badan investasi 1MDB dihadiri oleh Mahathir. Dalam forum itu, Mahathir sempat memberikan pidato selama 10 menit, sebelum dihentikan dan diminta turun oleh petugas kepolisian. Najib sendiri tak hadir dalam forum itu, karena alasan keamanan.

Mahathir menambahkan bahwa terdapat banyak pertanyaan yang seharusnya dijawab oleh Najib terkait 1MDB, utamanya soal uang senilai US$6 miliar yang diduga dibawa dari Kepulauan Cayman.

"Mantan teman saya harus berupaya lebih baik untuk menjelekkan saya. Kami tak lagi berteman," tulis Mahathir.

The Malaysian Insider melaporkan pada 22 Mei bahwa Lim, yang pernah memimpin kampanye pemilu Barisan Nasional, ditunjuk sebagai humas Najib untuk kembali merebut simpati publik dan membuat Najib kembali populer.

Lim, 69 tahun, merupakan pendiri Limkokwing University of Creative Technology. Lim juga merupakan pendiri biro iklan lokal pertama di Malaysia dan terlibat langsung dalam sejumlah kampanye pemilu selama hampir empat dekade.

Atas rekomendasi Mahathir, Lim menjadi sosok yang membuat slogan kampanye Nelson Mandela dalam pemilu langsung pertama di Afrika Selatan, yang berbunyi, "A better life for all." (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER