Shanghai, CNN Indonesia -- Para pejabat China, pekerja bantuan dan anggota keluarg berkumpul untuk mengenang korban kapal wisata yang tenggelam di Sungai Yangtze, sementara jumlah korban tewas mencapai 431 orang dan 11 lainnya masih belum ditemukan.
Hanya 14 orang, salah satunya adalah kapten kapal, yang berhasil ditemukan selamat setelah kapal yang mengangkut 456 orang ini terbalik akibat badai topan pada Senin (1/6) malam di Jianli, provinsi Hubei.
Sebagian besar penumpang adalah wisatawan berusia lanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapal empat tingkat ini berhasil diangkat dari sungai pada Jumat (5/6), dan petugas bantuan bisa masuk untuk membersihkan kapal dan mencari jenazah korban.
Sementara, petugas bantuan juga menyisir sungai hingga Shanghai untuk mencari korban yang masih hilang.
Juru bicara pemerintah China Hu Kaihong mengatakan kepada wartawan bahwa tes DNA sedang dilakukan untuk mengidentifikasi jenazah korban.
Hari Minggu (7/6) adalah hari ketujuh sejak kapal Eastern Star tenggelam, dan menurut tradisi China ini adalah tanggap penting untuk mengenang orang yang meninggal.
Stasiun televisi pemerintah memperlihatkan pekerja bantuan dan pejabat pemerintah berdiri di atas tongkang menghadap kapal yang nahas itu, mereka melepas topi dan menundukkan kepala sementara kapal-kapal lain meyalakan klakson mereka.
Di tempat terpisah di sepanjang sungai, sanak saudara korban yang emosional juga berkumpul untuk membakar dupa dan menyebarkan makanan untuk arwah korban.
Lebih dari 1.400 anggota keluarga korban datang ke Jianli, dan sebagian besar menyatakan rasa kecewa karena kurang informasi dari pemerintah.
Pemerintah menegaskan telah berusaha sekuat tenaga membantu sanak keluarga korban, termasuk menyediakan penginapan gratis dan layanan medis. Sementara Wakil Perdana Menteri Ma Kai diutus secara khusus untuk bertemu langsung dengan mereka.
 Sebanyak 1.400 anggota keluarga korban mendatangai lokasi kejadian untuk melakukan upacara tradisional pada arwah korban. (Reuters/Chen Zhuo/Yangzi River Daily) |
Perusahaan yang mengoperasikan kapal ini meminta maaf atas bencana itu dan menyatakan akan bekerjasama “penuh” dengan penyelidikan. Beijing sendiri bertekad untuk tidak “menutup-nutupi” fakta.
Sebagai bagian dari penyelidikan, polisi telah menahan kapten dan kepala mesin kapal untuk ditanyai. Penyelidikan awal menunjukkan kapal itu tidak membawa penumpang melebihi kapasitas dan ada cukup jaket penyelamat di atas kapal.
(yns)