ISIS Ada di Belakang Pemboman Partai Kurdi Turki

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 09 Jun 2015 06:40 WIB
Ketua partai pro-Kurdi mengatakan bahwa ISIS berada di belakang serangkaian pemboman di kantor mereka selama kampanye menuju pemilu Turki.
Pendukung HDP merayakan kemenangan mereka melewati batas ambang 10 persen setelah pemilu pada 7 Juni kemarin. (Reuters/Osman Orsal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Serangkaian pemboman yang menargetkan partai pro-Kurdi Turki selama kampanye untuk pemilu dikaitkan pada kelompok militan ISIS di Suriah.

Tiga orang tewas dalam dua ledakan pada Jumat di kota mayoritas Kurdi, Diyarbakir, di tenggara Turki, beberapa menit sebelum Selahattin Demirtas, kepala Partai Rakyat Demokrat (HDP), menyampaikan pidato politik di rapat umum partai.

Korban tewas dalam pemboman naik dari dua menjadi tiga orang pada Senin setelah seorang anak berusia 17 tahun meninggal karena luka-lukanya, kata media lokal, mengutip pejabat rumah sakit. Setidaknya 200 orang terluka dalam serangan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HDP pada Minggu menjadi partai politik pertama di Turki dengan akar Kurdi yang berhasil masuk parlemen setelah melewati 10 persen ambang batas pada pemilu Turki pada 7 Juni kemarin.

Partai ini meraup 80 kursi di parlemen, ikut mencegah Partai AK memperoleh suara mayoritas untuk membentuk pemerintahan satu partai.

Demirtas mengatakan serangan pada Jumat serta dua pemboman kantor HDP lain pada Mei, terhubung ke ISIS, yang mengontrol banyak wilayah di Irak dan Suriah—kedua negara yang berbagi perbatasan dengan Turki.

"Serangan di Adana dan Mersin—orang yang meletakkan bom, rupanya berkunjung ke Suriah baru-baru ini dan menghabiskan waktu dengan ISIS. Satu orang lain yang terlibat di sini dalam pemboman ketiga memiliki koneksi ke ISIS,” Kata Demirtas dalam wawancara dengan CNN.

Dia tidak mengatakan bagaimana ia telah mendapatkan informasi ini atau bukti apa ada yang menghubungkan pemboman itu dengan ISIS, tapi ia menyalahkan keamanan negara karena gagal mencegah serangan.

"Kami percaya bahwa mereka dapat melakukan serangan ini, hal itu mungkin baik karena pekerjaan intelijen pemerintah buruk atau mereka merasa berani untuk melakukan hal ini. Pada akhirnya, adalah tanggung jawab pemerintah untuk mencegah serangan seperti itu," kata dia

Didukung oleh serangan udara koalisi pimpinan AS, wilayah semi-otonom Kurdi di Suriah utara telah berjuang memerangi ISIS sejak tahun lalu. Pada Januari, Kurdi membersihkan kota Kobani di Suriah dari ISIS setelah pengepungan empat bulan.

Demirtas telah berulang kali menuduh pemerintah Turki, pengkritik keras Presiden Suriah Bashar al-Assad, mendukung ISIS di Kobani dan mengatakan kepada CNN bahwa pemerintah berikutnya akan merombak kebijakan Ankara di Suriah. Turki membantah hubungan dengan ISIS.

"Pemerintah Koalisi tidak akan mampu untuk terus mendukung kelompok-kelompok seperti ISIS dan kelompok-kelompok ekstremis lainnya di Suriah," kata Demirtas. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER